Usman mencoba mengelap darah yang keluar dari kepala Awan.
Korban lalu dilarikan ke rumah sakit menggunakan motor tetangga.
Namun, nyawanya tak tertolong lagi.
Padahal, Awan yang baru berusia 10 tahun itu adalah sosok yang ringan tangan, suka membantu dan sayang pada keluarga.
Ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Usman dan Halimah.
Baca juga: Fakta Viral Mahasiswa di Palembang Dugem di Kampus, Disebut Hanya 20 Menit dan Dihadiri Kaprodi
Ketua RT 22/RW 17, Sudiono mengatakan Usman memang kerap melakukan kekerasan fisik kepada Awan.
Warga yang sering melihat Usman melakukan aksi keji kepada anaknya tersebut.
Namun hal itu tak berlaku pada ketiga saudara Awan yang lain.
"Perlakuannya berbeda ke korban. Korban ini anak ketiga dari empat bersaudara,"
"Anak paling tua kelahiran 2004, anak kedua kelahiran 2010, nah Kurniawan kelahiran 2012, adiknya kelahiran 2015," tutur Sudiono.
Padahal dikatakan istri Ketua RT setempat bernama Haria, Awan merupakan anak yang baik dan peduli keluarga.
“Waktu usia delapan bulan, dia kan belajar jalan, sedang merembet, ada dispenser, nah ditariklah dan tersiram. Untungnya kemaluannya enggak kena,” ungkap Haria dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, Awan dikenal sebagai anak yang sangat sayang dan peduli dengan keluarganya.
Baca juga: Fakta Viral Mahasiswa di Palembang Dugem di Kampus, Disebut Hanya 20 Menit dan Dihadiri Kaprodi
Saat diberi makan oleh tetangga, makanan itu sengaja dibawa pulang agar ibu dan adiknya bisa makan bersama.
“Misalnya dia dikasih uang atau makan sama orang, dia selalu bawa pulang, kasih ke ibunya dan adiknya yang paling kecil."