Terkini Daerah

Fakta Viral Penemuan Mayat di UNPRI Medan, Kata Polisi hingga Pihak Kampus Sebut Kadaver

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan olah TKP (kiri) di lokasi dugaan temuan dua mayat di lantai 9 kampus UNPRI, Senin (11/12/2023) dan kotak biru yang diduga untuk menyimpan tumpukan mayat. Kini pihak kepolisian menguak faktanya.

TRIBUNWOW.COM - Viral video yang memperlihatkan dugaan penemuan mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Sumatera Utara, ini fakta-faktanya.

Dilansir Tribunnews.com, video itu viral seusai diunggah oleh akun Instagram @medaninfo, Selasa (12/12/2023).

Dalam video itu, tampak sang perekam berjalan menuju sebuah kotak berbentuk seperti bak berwarna biru.

Baca juga: Israel Mulai Memompa Air ke Terowongan di Gaza untuk Tutup Jalan Hamas, AS Pertanyakan Nasib Sandera

Perekam video kemudian membuka dan memperlihatkan isi dari kotak tersebut.

Saat dibuka, kotak besar itu diduga berisi beberapa mayat.

Video itu pun membuat heboh warganet.

Tak lama setelah video tersebut viral, diduga mahasiswa Unpri melakukan klarifikasi yang diunggah di akun TikTok @yuhuyy_09.

Satu dari enam mahasiswa yang berada di video klarifikasi itu menyebut kabar adanya mayat di kampusnya tersebut merupakan kabar bohong atau hoaks.

Mahasiswa itu menyebut yang disebut-sebut mayat itu merupakan manekin atau boneka.

Ia pun juga meminta maaf atas kegaduhan karena video tersebut.

“Properti dalam video tersebut merupakan manekin atau boneka, bukan mayat,”

“Video yang beredar itu merupakan hoaks dan telah membuat keresahan bagi banyak pihak,” ujar mahasiswa dalam video klarifikasi yang beredar di media sosial.

Baca juga: Fakta Harun Al Rasyid yang Disebut Anies Baswedan dalam Debat Capres: Sosoknya Belum Punya Hak Pilih

Namun, video klarifikasi itu justru mengundang pertanyaan warganet.

Berdasarkan pantauan Tribunnews, tampak warganet melalui kolom komentar tak percaya bahwa yang berada di kotak besar itu disebut sebagai manekin.

Sebab, kotak tersebut juga diberi pemberat bata.

Diketahui, ada 5 jasad tanpa identitas yang ditemukan di lantai 15 kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/12/2023).

Satreskrim Polrestabes Medan masih menyelidiki identitas kelima jasad yang terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan.

Cerita Mahasiswa soal Penemuan Mayat

Salah satu mahasiswa UNPRI Medan berinisial B menyatakan rumor adanya jasad di lingkungan kampus beredar sejak Minggu (3/12/2023).

B menceritakan ada seorang mahasiswa kedokteran UNPRI Medan menemukan jasad manusia berada di dalam bak air berwarna biru.

"Kami dapat informasi itu di hari Minggu. Kami tahu dari mahasiswa kedokteran yang keceplosan bilang kalau ada mayat di lantai 9," tuturnya, Rabu (13/12/2023), dikutip dari TribunMedan.com.

Mendengar informasi tersebut, B dan teman-temannya mengecek bak air yang ada di lantai 9 dan melihat langsung jasad di sana.

"Hari Rabu tanggal 6 Desember 2023 kemarin kemarin kami cek, masih ada bak biru itu. Kondisinya di tutup cuma penutupnya itu dipasang baut," lanjutnya.

B menambahkan ada mahasiswa hukum UNPRI Medan yang merekam penemuan jasad di dalam bak sehingga kasus ini menjadi viral.

"Kabarnya yang merekam itu mahasiswa hukum, cuma nggak kenal orangnya. Informasinya yang ngerekam itu sudah kena surat peringatan dari kampus," bebernya.

Pada Kamis (7/12/2023), petugas kepolisian mendatangi kampus UNPRI Medan dan melakukan penggeledahan.

Namun, saat itu jasad yang ada di dalam bak sudah dipindahkan.

"Hari Kamis nya kan datang itu polisi, cuma sudah nggak ada lagi bak biru itu," katanya.

Kelima jasad ditemukan saat polisi melakukan penggeledahan di lantai 15 pada Selasa (12/12/2023) malam.

Polisi Ungkap Fakta Berbeda

Terkait kebenaran video tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menguak fakta berbeda.

Dikatakan Fathir, usai video tersebut viral, pihaknya langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan pada Selasa (12/12/2023).

Namun, kedatangannya bersama tim justru mendapat penolakan dari pihak kampus.

Setelah berkoordinasi, akhirnya pihak kampus mempersilakan aparat kepolisian dengan didampingi pihak kecamatan setempat melakukan pemeriksaan.

Baca juga: Aksi Spontan Gibran Kobarkan Semangat saat Capres Bahas Putusan MK Jadi Sorotan, TKN: Tidak Emosi

Polisi melakukan pemeriksaan di lantai 9 yang disebut-sebut tempat mayat tersebut berada.

Namun, di lokasi tersebut sudah tidak tampak lagi bak air dimana sebelumnya ditemukan adanya mayat.

Kemudian pihaknya telah menggeledah beberapa ruangan di gedung kampus mewah itu.

Sejumlah ruangan pun turut dimasuki di antaranya ruangan laboratorium dan fisiologis.

Bahkan, pihaknya juga menggeledah ruangan yang telah dicurigai.

Hasilnya, polisi menemukan lima mayat di lantai 15.

"Kita temukan lima mayat, empat laki-laki dan satu perempuan. Tanpa identitas," kata Fathir, Selasa (12/12/2023), dikutip dari Tribun-Medan.

"Iya, kita temukan di lantai 15 setelah semuanya kita geledah," sebutnya.

Terkait penemuan lima jenazah itu, Fathir menuturkan polisi saat ini masih menunggu kejelasan dari pihak kampus.

Sebab, tak ditemukan identitas dari lima jenazah yang ditemukan itu.

"Sekarang kita masih minta kejelasan dari pihak kampus, asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ucapnya.

Baca juga: Fakta Viral Pria Palak Karyawan Kedai Es Krim di Medan, Korban Pilih Resign meski Berakhir Damai

Kata Pihak Kampus: Cadaver

Dikutip dari Tribun Medan, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UNPRI Medan, Kolonel (Purn) Drg Susanto, menegaskan kelima jasad tersebut bukan korban pembunuhan, melainkan kadaver yang digunakan untuk pembelajaran di Fakultas Kedokteran.

"Pertama, dengan tegas dinyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan seperti yang diisukan di masyarakat."

"Kedua, UNPRI Medan memiliki Fakultas Kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar," ungkapnya, Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, keberadaan kadaver atau tubuh manusia yang diawetkan di FK UNPRI sudah ada sejak 2005.

Drg Susanto mengaku tindakan kepolisian melakukan penggeledahan tanpa melibatkan pihak kampus merupakan sebuah kesalahan.

Bahkan, polisi melakukan penggeledahan hanya berdasarkan video yang beredar tanpa meminta klarifikasi dari pihak kampus.

"Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi, karena pimpinan universitas yang tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," bebernya.

Pihak kampus sempat menghalani proses penggeledahan karena dilakukan pada malam hari dan tak ada perwakilan kampus yang dapat mendampingi.

"Kemudian di hari berikutnya penggeledahan dilanjutkan kembali pada pagi hari sampai dengan malam hari dan dijumpai lima kadaver di bak kadaver pada lab anatomi."

"Kemudian kadaver tersebut dikeluarkan dari tempatnya untuk diperiksa kemudian dikembalikan lagi ke bak nya," imbuhnya.

Ia mengaku keberatan saat polisi meminta kampus UNPRI dikosongkan dan dipasangi garis polisi.

Menurutnya, petugas kepolisian tidak memiliki bukti yang kuat adanya kasus pembunuhan di dalam kampus UNPRI Medan.

"Informasi yang kami terima bahwasanya telah terjadi pembunuhan di lingkungan Unpri, bila ada kasus pembunuhan tersebut maka kami hendak bertanya kepada Bapak polisi yang terhormat, yang pertama kejadian pembunuhan tersebut di mana, siapa pelapor kasus pembunuhan tersebut."

"Siapa korban pembunuhan tersebut, siapa pelaku pembunuhan, apakah ada alat bukti pembunuhan tersebut dan adakah saksi kejadian tersebut," tegasnya. (*)

Baca berita lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pihak UNPRI Medan Tegaskan Tak Ada Pembunuhan di Kampus, 5 Jasad yang Ditemukan Merupakan Kadaver; Viral Penemuan Mayat di UNPRI Medan, Sempat Disebut Manekin, Kini Polisi Ungkap Faktanya dan Cerita Mahasiswa UNPRI Medan Terkait Penemuan 5 Jasad di Kampus, Ditemukan di Bak Air Tertutup