“Saya sendiri tidak hadir karena pada waktu yang sama ditugaskan mewakili TKN Prabowo-Gibran dalam acara Indonesia Economic Forum yaitu the IEF Presidential Dialogue: State of the Nation, yang diselenggarakan di the Habibie & Ainun Library di Jakarta,” kata Dradjad.
Berdasarkan notulensi internal TKN Prabowo-Gibran yang diungkap oleh Drajad, rapat itu dibuka oleh Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Selanjutnya, sesi pemaparan oleh KPU terkait tanggal, tempat, tema, format acara, disain dan susunan acara debat.
Barulah sesi masukan atau usulan yang diberikan kepada perwakilan paslon.
Menurut Drajad, dalam sesi masukan dan usulan itu, perwakilan Anies-Muhaimin lah yang menyampaikan beberapa masukan.
Baca juga: Hasil Survei Internal PDIP, Elektabilitas Prabowo-Gibran Teratas, Ungguli Ganjar-Mahfud
Satu di antaranya kira-kira berbunyi sebagai berikut: “Agar dalam setiap sesi debat, Capres dan Cawapres hadir bersama, pembagian waktu atau porsi berbicara silakan diatur oleh KPU”.
“Usulan ini disampaikan oleh seorang Ibu dari perwakilan Anies-Muhaimin dan dikuatkan oleh rekannya. Notulis kami tidak mengetahui nama keduanya tapi saya yakin KPU mempunyai daftar hadir, atau mungkin rekaman dari rapat tersebut,” jelas Ketua Dewan Pakar PAN ini.
Setelah perwakilan Prabowo-Gibran mendapatkan waktu untuk mengemukakan suara, menurut Drajad, Burhan memaparkan beberapa usulan dan satu di antaranya menyetujui usulan dari perwakilan Anies-Muhaimin soal format.
Dengan begitu, secara jelas Presiden Jokowi tak melakukan intervensi sama sekali kepada KPU soal format debat.
“Dengan demikian, jelas dan gamblang bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak melakukan intervensi urusan debat kepada KPU. Bahkan saya pribadi meyakini Beliau tidak mengetahui tentang adanya usulan tersebut,” kata Dewan Pengarah Relawan PAS-Gibran ini.
Lebih lanjut, menilik dari notulen internal TKN Prabowo-Gibran, usulan format debat itu justru datangnya dari tim Anies-Muhaimin Iskandar.
“Merujuk notulen internal kami, tim Anies sudah berbicara dan bahkan yang mengusulkannya,” ungkap Dradjad.
Anies Terkejut
Calon Predisen (capres) nomor urut 1 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, mengaku terkejut KPU memutuskan untuk mengubah format debat capres dan cawapres 2024.
Perubahan tersebut di antaranya adalah debat capres-cawapres Pilpres 2024 yang tak digelar terpisah selama lima kali gelaran.