TRIBUNWOW.COM - Para pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai menyosialisasikan program kerja mereka saat kampanye.
Berbagai program kerja ditawarkan oleh paslon nomor urur 1, 2, dan 3.
Beberapa di antaranya ada yang jadi sorotan karena dianggap sangat cocok hingga menimbulkan kontroversi.
Berikut ulasannya:
Baca juga: Setelah IKN Timbulkan Ketimpangan, Kritik Anies Baswedan untuk Jokowi Kini Menyasar Food Estate
Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
Satu di antara program pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar adalah contract farming.
Program contract farming tersebut akan menggantikan food estate yang kini digarap pemerintahan Jokowi.
Dikutip dari Wartakota, Anies mengatakan programnya itu dirasa lebih pro ke petani dibanding food estate.
“Kenapa kami lebih cenderung pada proyek contract farming? Daripada uangnya diberikan ke perusahaan seperti dalam food estate, lebih baik diberikan pada petani dan dipakai untuk program pertanian,” kata Anies, Rabu (29/11/2023).
Namun, menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hal ini justru akan menyulitkan petani untuk memiliki tanah.
Baca juga: Setelah IKN Timbulkan Ketimpangan, Kritik Anies Baswedan untuk Jokowi Kini Menyasar Food Estate
"Contract farming adalah farmer yang enggak punya tanah," kata Airlangga, Kamis (30/11/2023).
"Jadi kalau di Pulau Jawa banyak yang jadi pekerja buruh. Nah kita enggak mau itu," tambahnya.
Airlangga menuturkan bahwa petani haruslah memiliki tanahnya sendiri.
Sehingga, kata dia, solusinya adalah dengan mengembangkan food estate, khususnya di luar Pulau Jawa dan Papua.
"Pokoknya tadi saya sampaikan, kita mau petani punya tanah. Sehingga petani sejahtera, bukan pekerja petani," imbuhnya.
Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Paslon nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kerap membeberkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia.
Program itu menjadi satu dia antara program unggulan Prabowo dan Gibran.
Dikutip dari Kompas.com, Gibran membeberkan KIS Lansia itu dihadapan para pendukungnya.
"Sekarang sudah ada KIS, ada Kartu Indonesia Pintar, ada PKH, nanti saya tambahkan lagi KIS Lansia," kata Gibran, di Indonesia Arena, Jakarta.
Baca juga: Soal Kampanye Bagi Susu dan Makan Siang ala Prabowo-Gibran: Sudah sejak Pilpres 2018 hingga Kata KPU
Namun, program itu mendapat tanggapan dari Kementerian Keuangan.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menyebutkan, untuk lansia yang kurang mampu sebenarnya sudah ditanggung pemerintah melalui beragam program bantuan sosial.
Lansia yang terdaftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan menerima bantuan mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), bansos sembako, serta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
"Untuk lansia sebetulnya sebagian besar lansia, kalau tidak dalam keluarga mampu sudah ter-cover," ujar Isa.
"Tapi seharusnya kita cukup dengan program saat ini," ucap Isa.
Ganjar Pranowo - Mahfud MD
Capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD juga memiliki keinginan soal kenaikan gaji guru.
Dalam pembicarannya, Ganjar Pranowo mengatakan dirinya ingin guru memiliki gaji Rp 30 juta.
Menurutnya, program memuliakan gaji guru ini sudah diterapkan saat Ganjar Pranowo jadi Gubernur Jawa Tengah.
Menanggapi hal itu, Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah mengritisi program Ganjar.
Dikutip dari Tribunnews, Trubus meminta Ganjar untuk menjelaskan secara detail wacana kenaikan gaji guru tersebut.
Menurut Trubus, akan ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum meningkatkan gaji guru.
"Misalnya, apakah negara punya anggaran sebesar itu. Ini kan anggaran terbatas. Apalagi, guru itu ada di pusat dan daerah. Itu kan kaitannya dengan APBD daerah. APBD kan beda-beda tuh," kata Trubus saat dihubungi, Jumat (8/9/2023). (TribunWOw.com/ Tiffany Marantika)