Pilpres 2024

Politisi PDIP Ungkap Ada Kasta di Partainya, Ganjar Pranowo Bukan Masuk Orang Kepercayaan Megawati?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Relawan TKN Prabowo-Gibran, Roy Edison Maningkas - Roy Maningkas menyebut ada empat kasta di PDIP, ia juga menyinggung soal Megawati yang menyebut Jokowi seperti orde baru.

TRIBUNWOW.COM - Politisi senior PDIP yang kini masuk dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Roy Edison Maningkas blak-blakan soal isi dalam partainya.

Hal itu dikatakan Roy Edison saat menjadi narasumber di acara Jakarta Memilih yang diunggah di kanal YouTube WartaKota, Jumat (01/12/2023).

Roy Maningkas mengatakan ada empat kasta yang dipegang oleh PDIP meski tak terlihat secara langsung.

Baca juga: Serangan PDIP ke Jokowi Dianggap Bisa Gerus Suara Ganjar, Pemilih akan Beralih ke Prabowo-Gibran

"Di PDIP itu buat saya ada empat kasta. Di tempat lain juga mungkin ada tapi saya bicara konteks PDIP," kata Roy Maningkas.

Kasta tersebut diisi oleh kader PDIP berdasarkan pilihan Megawati sang ketua umum partai.

"Jadi kasta pertama sudah pasti Bu Mega, kasta kedua putra-putri Bu Mega, Mbak Puan dan Mas Prananda yang sering muncul," kata Roy Maningkas.

Sementara itu kasta ketiga diisi oleh orang yang dipercaya Megawti serta anak-anaknya termasuk Puan Maharani dan Prananda.

"Ada kasta ketiga adalah kasta yang dipercaya oleh Bu Mega dan anak-anaknya, ya seperti Olly Dondokambey, Bambang Pacul, Hasto ya okelah ya," tambah Roy.

Baca juga: Jokowi Dinilai Tepat Sikapi Pernyataan Megawati soal Penguasa Kini Mirip Orde Baru, Kaesang-Gibran?

Lalu, kasta keempat diisi oleh kader PDIP yang hanya dipercayai oleh anak-anaknya saja bukan lagi Megawati.

"Kasta yang keempat adalah kasta yang hanya dipercaya oleh anak-anaknya (Megawati)," tuturnya.

Saat ditanya soal siapa yang masuk ke kasta keempat, Roy awalnya tak langsung menjawab.

Pasalnya, kader yang hanya dipercayai oleh anak Megawati saat ini sedang berlaga di kontestasi Pilpres 2024.

"Mungkin ini kurang etis kalau saya ngomong yang kasta keempat ini siapa karena ini dalam konteks Pilpes."

"Ya bisa dikatakan begitu (ikut kontestasi Pilpres), ya minta maaf nih Pak Ganjar ya saya masukkan kategori kasta keempat."

Baca juga: Kritik Penguasa, Megawati Merasa Tak Dihormati dan Sebut seperti Orde Baru: Banyak Kader PDIP Nangis

Kasta keempat bukanlah yang terakhir dalam PDIP, melainkan masih ada kasta kelima yang diisi oleh petugas partai biasa.

Lalu saat ditanya soal kemungkinan Ganjar Pranowo naik kasta, Roy hanya menyebut paling mentok berada di posisi ketiga.

"Saya rasa paling tinggi naiknya di kasta ketiga karena kasta kedua adalah ideologis biologis, Ganjar atau siapapun bukan kader biologis," jawabnya.

Diketahui Roy Maningkas adalah politisi senior PDIP yang kini sudah berpindah haluan.

Dikutip dari Wartakota, Roy Maningkas juga menyinggung soal Megawati yang menyebut Jokowi seperti orde baru.

Dia tak terima idolanya, Jokowi disebut seperti orba.

Roy Maningkas minta Megawati segera membuktikan tudingan tersebut.

Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Relawan TKN Prabowo-Gibran ini meminta Megawati untuk segera menunjukan data konkret terkait Jokowi seperti orba.

"Itu yang saya agak bingung ya, karena menurut saya yang new orde baru itu siapa dan enggak relevan lagi kita ngomongin orde baru dalam situasi seperti saat ini," ucapnya, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Ketika Masinton PDIP Sebut Nomor Urut 2 Barang Selundupan, Ketua TKN Prabowo-Gibran Beri Jawaban Ini

Apalagi di era digitalisasi seperti ini, apapun akan sangat mudah terbuka, dan selama ini Jokowi tidak menunjukan gaya kepemimpinan otoriter seperti orba.

Ia pun mengibaratkan, zaman saat ini ketika ada jarum jatuh, maka akan diketahui oleh banyak orang.

Sehingga, keselahan apapun yang diperbuat oleh pemimpin Indonesia bakal cepat viral.

"Ketika dibilang bahwa ini baru melintas sebentar saja sudah kayak orde baru, tunjukkan dalam bentuk kuantitatif yang konkret," ungkapnya.

Menurutnya, negara Cina saja yang memegang ideologi komunis, kini sudah mulai beralih secara tidak langsung menjadi kapitalis.

Oleh karena itu, ia mengingatkan PDIP bahwa Indonesia merupakan milik rakyat Indonesia bukan partai tertentu. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika, Wartakota/Miftahul Munir)