TRIBUNWOW.COM - Yann Sommer, kiper veteran yang sukses buat Inter Milan move on dari Andre Onana berkat performanya gemilangnya.
Dilansir TribunWow.com, Yann Sommer bergabung dengan Inter Milan pada 7 Agustus 2023, dia dibeli seharga Rp 117 milliar dari Bayern Munchen.
Sebelum kepindahannya, Yann Sommer membuat kesepakatan dengan Inter Milan bahwa dia harus menjadi kiper utama dan selalu di prioritaskan.
Baca juga: Profil Jadon Sancho, Winger Manchester United Nasibnya Ditarik Ulur, Juventus Ngotot Ingin Datangkan
Namun transfer tersebut terbilang cukup sukses, karena Yann Sommer merupakan kiper yang berpengalaman dan cukup handal dalam menjaga gawang.
Yann Sommer sendiri merupakan pemain berkebangsaan Swiss yang sudah berusia 34 tahun.
Pada musim ini 2023/2024 Yann Sommer sudah memainkan 16 pertandingan bersama Inter Milan dan mencatatkan penyelamatan sebanyak 10 kali seta 8 kali kemasukan.
Statistis tersebut sangat bagus, karena Yann Sommer memiliki angka penyelamatan lebih banyak daripada kemasukan.
Hal tersebut membuat Inter Milan tidak menyesal melepas Andre Onana ke Manchester United karena memiliki pengganti yang lebih baik.
Baca juga: Profil Ikram Al Giffari, Kiper Timnas U-17 Indonesia Orbitan Semen Padang: Ekuador & Panama Frustasi
Sementara itu nasib Andre Onana yang berpindah bersama Manchester United, sudah bermain sebanyak 18 pertandingan di semua kompetisi dan hanya mencatatkan 6 penyelamatan seta 30 kemasukan.
Dilihat dari perbandingan antara statistis Yann Sommer dan Andre Onana yang terbilang cukup jomplang, tidak heran jika Inter Milan move on dengan cepat dan mungkin tidak ada penyesalan telah melepas Onana.
Inter Milan kini berada di puncak klasemen sementara Liga Italia dengan perolehan 31 poin, Yann Sommer tentunya juga berperan besar atas dominasi Inter Milan saat ini.
Baca juga: Profil Andrea Colpani, Otak Lini Tengah Kidal Milik AC Monza, Inter Milan dan Juventus Tertarik?
Disis lain, Yann Sommer ternyata sudah banyak menorehkan berbagai gelar juara, antara lain:
1. Empat kali Swiss Champion
2. Dua kali Swiss Cup
3. Leichtenstein Cup