TRIBUNWOW.COM - Isu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang merapat ke Partai Golkar semakin santer bergema.
Lantaran Gibran Rakabuming diproyeksikan untuk jadi bakal calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.
Sementara Gibran yang kini masih jadi kader PDIP harus berpindah partai jika ingin lancar berpasangan dengan Prabowo.
Baca juga: Mahfud MD Bongkar Cawapres Idaman Prabowo Subianto hingga Ceritakan Gerilya sang Menhan Menggodanya
Partai Golkar menjadi partai yang dikabarkan kuat akan menaungi Gibran nantinya.
Menanggapi hal itu, Gibran pun membantah dirinya akan masuk ke Partai Golkar, Kamis 19 Oktober 2023.
"Tidak, saya ini di sini terus. Tidak ke mana-mana," kata Gibran.
"Tulis saja tidak benar (bergabung ke Golkar)," kata Gibran, saat ditemui DPRD Kota Solo.
Baca juga: Survei LSI: Prabowo Ungguli Ganjar-Mahfud MD dengan Simulasi Tiga Bacawapres namun Gibran Terendah
Disebutkan pula bahwa Gibran akan masuk ke Partai Golkar lewat jalur Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) yang merupakan sayap Partai Golkar.
Dan pengumuman Gibran menjadi kader Partai Golkar dilaksanakan saat Rapimnas pada Sabtu 21 Oktober 2023 mendatang.
Jawaban itu berbeda dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Dikutip dari Kompas TV, Airlangga menggantung jawaban soal kepindahan anak Presiden Jokowi itu.
"Kita lihat saja," kata Airlangga Hartarto.
"Komunikasi sudah aja, mengenai kegiatan apa lanjutannya ditunggu saja," jawabnya terkait masuknya Gibran ke Partai Golkar.
Baca juga: Jadi Kandidat Kuat Cawapres Prabowo, Loyalitas Gibran Diuji, Tetap di PDIP atau Terima Pinangan?
Soal pendaftaran capres dan cawapres yang diusung Partai Golkar, Airlangga mengaku pendaftaran masih lama.
"Tanggal 25 (November) masih banyak waktu," katanya.
Gibran Rakabuming Raka yang kini berusia 36 tahun tersebut secara regulasi bisa maju di pilpres nanti setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memberi putusan baru terkait batas usia minial capres-cawapres.
Baca juga: Ketika Pantun Sekjen Gerindra Bocorkan Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024, Gibran atau Erick?
Apabila Gibran menerima pinangan dari Prabowo untuk menjadi wakilnya di Pilpres 2024 nanti, maka sosok Wali Kota Solo tersebut bakal mengikuti jejak beberapa pemimpin dunia yang terpilih di usia muda.
Dilansir TribunWow.com, Gibran berpotensi menyusul sosok Presiden Prancis yang ke-25, yakni Emmanuel Macron yang terpilih di usia 39 tahun pada tahun 2017 lalu.
Selain Emmanuel Macron, Gibran juga bisa mengikuti jejak Presiden Ekuador, yakni Daniel Noboa yang baru berusia 35 tahun dan baru dilantik pada November 2023 nanti.
Sosok Perdana Menteri Finlandia, yakni Sanna Marin juga berpotensi disusul Gibran mengingat sosok penting tersebut berusia 34 tahun saat dilantik.
Sosok Presiden Alumni Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore Chapter Indonesia, yakni Fathul Nugroho menyebut Pilpres 2024 ini bisa menjadi ajang bagi anak muda untuk mengelola negara.
Baca juga: Jadi Kandidat Kuat Cawapres Prabowo, Loyalitas Gibran Diuji, Tetap di PDIP atau Terima Pinangan?
"Ini adalah kesempatan bagi anak muda indonesia untuk memimpin dan menunjukkan kemampuan mengelola negara sebesar Indonesia menuju kejayaan ekonomi di 2045," ujar Fathul, Kamis 19 Oktober 2023.
"Jangan terlalu khawatir dianggap terlalu muda dan kurang berpengalaman. Saatnya yang muda berkarya untuk kemajuan Indonesia," tambahnya.
Menurut Fathul, Gibran yang usianya jauh lebih muda ketimbang tokoh-tokoh yang sudah mendaftarkan dirinya untuk Pilpres 2024 nanti dinilai mampu menunjukkan adanya keunggulan di segi energi dan kecepatan dalam mengabdi kepada rakyat.
Dengan latar belakang sempat menjadi pengusaha, Gibran juga dianggap mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Gibran diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi lagi. Caranya, melalui industrialisasi hilir di berbagai sektor, terutama sektor sumber daya alam, perkebunan, pertanian, dan perikanan," terang Fathul.
"Gibran diharapkan dapat mempermudah lagi proses birokrasi perizanan dan bantuan permodalan dalam berusaha. Sehingga semakin tumbuh pengusaha baru skala nasional dan dunia," pungkasnya. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika/ Aulia)