Yusril mengungkapkan, untungnya saat itu kubu Jokowi cuma membocorkan inisial saja sebelum pengumuman cawapres. Inisial nama yang dibocorkan kala itu adalah "M".
Menurut Yusril, pihak yang membuat Mahfud gagal maju sebagai cawapres Jokowi adalah Partai Golkar.
"Untung pada waktu itu hanya disebutkan inisial. Inisial yang disebutkan M. M ini Mahfud. Begitu Mahfud ini siap-siap, tiba-tiba ada penolakan dari Golkar terhadap Mahfud," katanya.
"Kenapa Golkar bersikeras menolak Mahfud? Kabar yang saya terima waktu itu, (Mahfud) pernah mendeklarasikan pembubaran Golkar," ujar Yusril melanjutkan.
Yusril mengatakan, Golkar saat itu sama sekali tidak menerima Mahfud yang menjadi cawapres Jokowi.
Baca juga: Punya 3 Keunggulan Tersendiri, Mahfud MD Dinilai Pas Jadi Bacawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Oleh karena itu, kubu Jokowi mencari tokoh lain yang berinisial "M" juga.
Hingga akhirnya, dipilihlah mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.
"Tiba-tiba Mahfud deadlock, ditolak habis-habisan sama Golkar. Dicarilah orang yang inisialnya M di depan, ya Ma'ruf. Sayangnya, enggak Mahendra gitu," kata sambil berkelakar.
Hari ini, Inisial M kembali muncul ke publik, diawali dari pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Benny Ramdhani.
Benny mengungkapkan bahwa cawapres Ganjar berinisial M.
"(Cawapres Ganjar) inisialnya M, jadi inisialnya M," ujar Benny, Selasa (17/10/2023).
Kendati demikian, Benny tak memperjelas sosok M yang dimaksud.
Dia justru menyebut beberapa nama berinisial M.
"Siapa M itu? Bisa Mas Mahfud MD, bisa Mas Gibran, Mas Erick Thohir, Mas Andika Perkasa," katanya.
Sudah diminta ukur baju