Liga 1

PSS Sleman Diliputi Dugaan Match Fixing di Liga 2 2018, Erick Thohir Sempat Beberkan Sanksi Beratnya

Editor: auliamajd
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Najwa Shihab dan Erick Thohir. Ketua Umum PSSI, yakni Erick Thohir sempat membeberkan sanksi kepada pelaku match fixing yang kini tengah diduga mengarah ke PSS Sleman.

TRIBUNWOW.COM - PSS Sleman yang kini tengah terkena dugaan pengaturan skor (match fixing) di Liga 2 2018 lalu tengah terancam sanksi berat apabila merujuk kepada pernyataan sang Ketua Umum PSSI, yakni Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Dilansir TribunWow.com dari BolaSport.com pada Kamis, 12 Oktober 2023 lalu, Satgas Anti Mafia Polri baru-baru ini mengungkapkan temuan terbarunya terkait kasus pengaturan skor yang sempat terjadi pada Liga 2 2018.

Menurut penuturan Kepala Satgas Anti Mafia Bola Polri Asep Edi pada Kamis, 12 Oktober 2023 lalu, ada dugaan bahwa satu klub yang ikut kompetisi Liga 2 2018 mengatur hasil pertandingan secara sengaja untuk meraih tiket promosi ke kasta pertama di musim depannya.

Baca juga: Kenzo Nambu Isyaratkan Ingin Mundur dari PSM, PSS-PSIS Potensial Angkut, Persis Solo Tak Ingin Ikut?

Pada kompetisi Liga 2 2018 lalu, terdapat tiga tim yang mendapat jatah promosi, yakni PSS Sleman, Kalteng Putra, serta Semen Padang.

"Dalam beberapa pertandingan klub Y menang, dan naik ke Liga 1," ujar Asep Edi, Kamis 12 Oktober 2023 lalu.

"Dari delapan pertandingan, tujuh menang, satu kalah," lanjut Asep Edi.

Pada kompetisi Liga 2 2018, PSS Sleman lah yang berhasil menjadi kampiun setelah mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-0 pada pertandingan yang digelar di Stadion Pakansari, Bogor.

Akan tetapi, menurut penuturan terbaru dari Asep Edi, pelaku pengaturan skor tersebut masih bermain di kompetisi Liga 1 2023 ini.

Apabila dirunut, indikasi pengaturan skor di Liga 2 2018 lalu kini mengarah ke PSS Sleman, mengingat Semen Padang dan Kalteng Putra masih bermain di Liga 2 2023.

PSS Sleman kini berada di peringkat ke-14 klasemen sementara Liga 1 2023 dengan torehan 18 poin.

PSS Sleman tampil dengan skuat terbaiknya kala berjumpa Semen Padang pada laga final Liga 2 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (4/12/2018). (TRIBUNJOGJA.COM | HANIF SURYO)

Baca juga: PSS Sleman Diduga Match Fixing, IG Kena Hujatan, Persija hingga PSIS Potensi Ketiban Untung Besar

"Masih di Liga 1 (klub Y yang terlibat match fixing)," lanjut Asep Edi.

"Dari 2018-2023 (kasus match fixing yang diselidiki)."

"Namun kan 2020-2021 akhir tidak ada pertandingan karena COVID-19," tambah Asep Edi.

Apabila benar adanya terbukti melakukan match fixing di Liga 2 2018 lalu, maka PSS Sleman kini terancam sanksi berat sesuai yang diutarakan oleh Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Melansir dari Kompas.com pada Rabu, 19 April 2023 lalu, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI sempat menyatakan bahwa pelaku match fixing di Liga Indonesia harus didegradasi.

“Jadi, kalau ada kejadian di lapangan apakah aturan yang ditabrak, jangan main main match fixing, kalau match fixing, langsung degradasi saja. Kalau ada match fixing, ditangkap, lalu degradasi,” tutur Erick Thohir saat berada di GBK Arena, Rabu 19 April 2023 lalu.

"Dan wasit, pemain, hukum semua," tandas Erick Thohir.

Sedangkan pada 26 Juni 2023 lalu, Erick Thohir juga menyatakan bahwa pelaku pengaturan skor bakal dilarang berkecimpung di dunia sepak bola seumur hidupnya.

"Kita sudah sepakat yang namanya pemain, wasit, pemilik, pengurus, termasuk saya, kalau memang ada main-main tidak boleh berkecimpung dalam sepak bola seumur hidup," tutur Erick Thohir.

"Kalau olahraga lain seperti bola basket bisa, masa sepak bola yang nomor satu kalah sama basket, ya?" lanjut Erick Thohir.

Tentu, akan menjadi kerugian besar bagi PSS Sleman apabila terbukti menjadi pelaku pengaturan skor di Liga 2 2018 lalu.

Selain terdegradasi, pemain-pemain penting PSS Sleman di Liga 1 2023 ini seperti Jonathan Bustos, Hokky Caraka, hingga Thales Lira bisa saja hengkang menuju klub rival di musim ini.

Patut dinantikan bagaimana kelanjutan dari kasus pengaturan skor di Liga 2 2018 selanjutnya.

Baca juga: Dugaan Kasus Match Fixing di Liga 2 2018 Mengarah ke PSS Sleman, Keluarkan Rp 800 Juta untuk Promosi

IG PSS Sleman Kena Hujatan seusai Terindikasi Match Fixing

Akibat dari indikasi tersebut, Instagram resmi PSS Sleman kini langsung digeruduk oleh beberapa pecinta bola di Indonesia.

Mereka turut memberikan komentar pada unggahan terkini PSS Sleman dengan memberikan hujatan.

"Oalah iki ta sg lolos promosi th 2018," tulis@wahadza***.

"Welcome liga 3," tulis@aripo_shipud***.

"Tim Mafia cocok di liga 2," tulis@gality2***.

"Liga 3 yoook bisaaa," tulis@verms_***.

"Harusnya golden ticket liga 3 klo hukuman tegas kayak LIGA ITALIA ygy??" tulis@bocahgro***.

"Yah terlibat match fixing . Tim wasit fc ,mafia kiw kiw, banyak duit ni yeew," tulis@iyuspermana6***.

(TribunWow.com)

Baca berita Liga 1 lainnya

Sebagian artikel ini telah diolah dari BolaSport.com dengan judul Klub Liga 2 yang Terlibat Match Fixing pada 2018 Masih Tampil di Liga 1 dan Kompas.com dengan judul Erick Thohir Ancam Pelaku "Match Fixing" Akan Dihukum Seumur Hidup