Pilpres 2024

Prabowo dan Ganjar Disebut Kompak Main di Ujung, Pengamat Samakan dengan Langkah Jokowi 5 Tahun Lalu

Penulis: Aulia Majid
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo hadir di acara Belajar Raya 2023 di Posbloc, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7/2023).

TRIBUNWOW.COM - Langkah bakal capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang disebut bakal mengumumkan wakil mereka untuk Pilpres 2024 mendekati batas pendaftaran disebut pengamat mirip langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) lima tahun silam.

Dilansir TribunWow.com, Prabowo Subianto yang merupakan bacapres yang didukung oleh Partai Gerindra dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) terpantau belum kunjung mengumumkan siapa yang bakal mendampingi pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan tersebut.

Senada dengan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo yang dideklarasikan oleh PDIP juga belum mengumumkan wakilnya untuk Pilpres 2024 nanti, berbeda dengan Anies Baswedan yang sudah bersanding dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Baca juga: Polemik Candaan OSO soal Capres Beristri: Gerindra Sindir Tajam, Hanura Klarifikasi Bukan ke Prabowo

Terbaru, sosok pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, yakni Ujang Komarudin menilai pendeklarasian wakil dari Prabowo dan Ganjar bakal terjadi pada akhir pendaftaran Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com pada Rabu, 4 Oktober 2023, Prabowo dan Ganjar disebut Ujang tengah bermain di ujung agar strateginya tidak terbaca.

"Setiap partai biasanya menunggu injury time atau last minutes mainnya atau dalam istilah saya bermain di ujung. Karena kalau main di ujung itu tidak terbaca siapa cawapresnya," tutur Ujang, Rabu 4 Oktober 2023.

Langkah yang tengah diambil oleh Prabowo dan Ganjar tersebut dinilai Ujang mirip seperti apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 lalu.

"Pilpres sebelumnya juga sama Pak Jokowi di ujung PDIP mengumumkan Pak Mahfud MD yang tidak jadi. Yang jadi malah Pak Ma'ruf Amin, ini kan strategi juga," tambah Ujang.

Ujang juga sempat menyinggung kubu Prabowo yang pada Pilpres 2019 lalu sempat menyebut nama-nama seperti Ustadz Abdul Somad, Salim Segaf Al-Jufri, Agus Harimurti Yudhoyono, walaupun yang dipilih akhirnya Sandiaga Uno.

"Ketika itu lawan politiknya sudah diumumkan maka diimbangi dengan cawapres yang lain. Seandainya kalau waktu itu yang diusulkan UAS, juga bisa dilihat siapa yang jadi pengimbangnya begitu," lanjut Ujang.

Tak kunjung diumumkannya cawapres dari Ganjar dan Prabowo meski keduanya sudah memiliki jaminan Presidential Treshold sebesar 20 persen menurut Ujang ialah untuk melihat peta politik dari lawan.

"Dalam konteks itu untuk melihat kekuatan lawan politik. Jadi bermainnya di ujung padahal mereka sudah lengkap koalisinya sudah 20 persen lebih," kata Ujang.

Ganjar Pranowo bersalaman dengan Prabowo di depan Jokowi (IStimewa/ Tribun Bekasi)

Baca juga: PSI Bocorkan Arah Dukungannya kepada Bacapres Pilpres 2024, Singgung 2 Syarat, Ganjar atau Prabowo?

Khofifah Dilirik Jadi Cawapres Ganjar dan Prabowo

Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dilirik jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.

Mengenai hal tersebut, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengungkapkan alasan mengapa Khofifah Indar Parawansa, kini menjadi kandidat Cawapres yang diperebutkan oleh kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Adi mengatakan, baik Ganjar maupun Prabowo, sama-sama membutuhkan suara di Jawa Timur untuk bisa menang di Pilpres 2024.

Khofifah pun menjadi sosok yang terbilang kuat dan memiliki jumlah pemilih yang besar di Jawa Timur, mengingat kini ia juga masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.

Dengan bersanding bersama Khofifah, maka Ganjar atau Prabowo bisa meningkatkan elektabilas mereka.

"Saya kira argumennya tiga hal kenapa Khofifah cenderung diminati oleh kubu Ganjar Pranowo dan kubu Prabowo Subianto."

"Pertama, secara teritori Khofifah memang kuat di Jawa Timur."

"Dengan jumlah pemilih yang cukup luar biasa, tentu dengan Khofifah bisa maju, bisa bersandingan, sekalipun posisinya sebagai Cawapres."

"Tapi, kekuatan politik di Jawa Timur relatif bisa meningkatkan elektabilitas Khofifah dengan calonnya nanti," kata Adi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (30/9/2023).

Lebih lanjut Adi menyebut, bagi Ganjar yang sudah kuat suaranya di Jawa Timur, Khofifah akan bisa melipatgandakan suaranya di Jawa Timur.

Sementara itu bagi Prabowo, Khofifah akan mengatasi kekurangan Prabowo yang memang suaranya cukup lemah di Jawa Timur.

"Bagi Ganjar Pranowo yang kuat di Jawa Timur misalnya, kalau bersanding dengan Khofifah, ini akan semakin menebalkan bahwa suara Ganjar akan semakin berlipat ganda dengan adanya Khofifah."

"Tapi bagi Prabowo Subianto, maka ini akan menambal kekurangan."

"Di mana memang selama ini Prabowo memang cukup lemah di Jawa Timur," ungkap Adi.

Baca juga: Prabowo Pilih Siapa? 3 Kandidat Cawapresnya Mengerucut ke 2 Nama, 1 Sosok Potensi Jadi Perdebatan

Khofifah Dilirik Kubu Ganjar dan Prabowo

Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dilirik jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Kedua capres tersebut melirik Khofifah karena ingin menggaet suara kaum Nahdliyin.

Selain itu, Khofifah juga dinilai sebagai representasi sosok pemimpin perempuan.

Sehingga tak heran jika Khofifah masuk radar di dua partai yang belum mengumumkan sosok cawapresnya, yakni PDI-Perjuangan dan Partai Gerindra.

Hal tersebut juga diungkapkan langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP, Puan Maharani.

Ia secara jelas menyebut bahwa Khofifah masuk dalam pertimbangan para elite PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.

"Ya bisa saja nama Bu Khofifah muncul dan kita pertimbangkan nama Bu Khofifah."

"Ya, (beliau) masuk dalam radar," ungkap Puan kepada awak media, dikutip dari Kompas TV.

Di sisi lain, Khofifah juga pernah terlihat berbincang akrab dengan Ketua Umum, PDIP Megawati Soekarnoputri, pada Juli lalu.

Tak hanya kubu Ganjar, Khofifah juga diminati oleh kubu Prabowo.

Hal itu disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau akrab disapa Gus Kautsar.

Baca juga: Prabowo Beri Counter Menohok Para Pengkritik Food Estate dan Ternak Sapi: Ini Pemikiran yang Sesat

Hanya saja, kata Gus Kautsar, Prabowo masih menunggu restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para kiai.

"Ya beliau (Prabowo) Jelaskan salah satu nama dari beberapa calon wakil presiden yang akan beliau ajak adalah itu (Bu Khofifah)."

"Tapi masih akan menunggu restu dari bapak Jokowi dan para kiai," ungkap Gus Kautsar.

Selain dilirik sebagai cawapres Prabowo, Khofifah juga digadang-gadang menjadi tim sukses (timses) pemenangan di Pilpres 2024.

Usulan tersebut, kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Habiburokhman merupakan usulan dari DPD Gerindra Jatim.

Alasannya, karena menurut Habiburokhman, Khofifah mempunyai rekam jejak yang baik.

Tak hanya itu, Khofifah juga termasuk salah satu pejabat publik yang mempunyai prestasi cemerlang.

"Kita tahu bahwa ibu Khofifah merupakan kebanggaan warga Jawa timur. Prestasi beliau termasuk rekam jejaknya luar biasa kemilau," kata Habiburokhman.

Adapun usulan tersebut kan dipertimbangkan dan diputuskan oleh Pak Prabowo dan para partai politik pengusungnya.

"Usulan tersebut akan dipertimbangkan dan diputuskan oleh Pak Prabowo bersama ketua umum partai politik pengusung," lanjut Habiburokhman. (TribunWow.com)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Sebagian artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com dengan judul Berkaca Pilpres 2019, Cawapres Ganjar dan Prabowo Dinilai Akan Diumumkan Akhir Pendaftaran dan Alasan Khofifah Jadi Rebutan Ganjar dan Prabowo: Bisa Raih Suara Jawa Timur dan Nahdliyin