TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, beberkan 'counter' menohok untuk para pengkritik kebijakan pemerintah di bawah komando Presiden Joko Widodo soal food estate dan ternak sapi.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, pernyataan balasan Prabowo disampaikan ketika mengisi Seminar Nasional Kebangsaan Bersama 1000 Guru Besar, Rektor dan Cendekiawan se-Indonesia, di Hotel Bidakara Jakarta pada Sabtu (30/9/2023).
Balasan menohok Prabowo kepada para pengkritik food estate dan ternak sapi bermula saat dirinya menjelaskan tentang Indonesia yang harus mencapai swasembada pangan, energi dan air.
Menurut bakal Calon Presiden RI (Bacapres RI) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu, sudah saatnya Indonesia tidak boleh bergantung pada bangsa lain soal pangan.
Baca juga: Prabowo Banjir Support System di Pilpres 2024: Relawan Bintang Prabowo 08 Beri Deklarasi Dukungan
"Kita tidak boleh tergantung dengan bangsa lain untuk makan kita," ujar Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menanggapi banyaknya kritikan soal pembuatan sawah-sawah baru yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurut para pengkritik yang disampaikan oleh Prabowo, lebih baik membeli beras dari Vietnam dan Kamboja yang relatif lebih murah ketimbang membuat sawah sendiri.
Prabowo menanggapi kritikan itu dengan memberikan justifikasi jika apa yang disampaikan adalah keliru.
Kedaulatan pangan menjadi program penting yang tengah dibangun pemerintahan Presiden Jokowi guna mengantisipasi adanya bencana dan perang di kemudian hari.
Selain mengkritik soal pembuatan sawah untuk program food estate, beberapa di antara pengkritik juga turut menyoroti soal ternak sapi.
Baca juga: Curhatan Prabowo soal Ditinggal Pendukungnya hingga Sering Dihujat dan Difitnah: Bukan Membela Diri
Para pengkritik beranggapan jika lebih baik mengimpor sapi dari Australia ketimbang menternakannya sendiri.
Dengan tegas, Prabowo lantas membantah dengan menyebut pemikiran itu merupakan pemikiran yang sesat.
"Ada juga kritik untuk apa kita pelihara ternak sapi. Lebih baik impor dari Australia. Ini pemikiran yang sesat. Ini pemikiran keliru dan harus ada yang berani mengatakan keliru," jelasnya.
Justru, menurut Prabowo, dengan adanya ternak sapi tersebut dapat menjadi jawaban jika suatu saat negara tengah mengalami kondisi genting di mana negara lain menutup impor beras mereka ke Indonesia seperti saat pandemi Covid-19.
"Kenapa? kalau terjadi keadaan darurat, kalau terjadi bencana, kalau terjadi perang mereka negara-negara itu tidak akan mengizinkan beras, pangan dijual ke Indonesia. Mereka akan tutup dan itu terjadi waktu kita kena bencana Covid-19," sambugnya.
Baca juga: Sempat Diisukan Bakal Jadi Wakil Prabowo, PDIP Yakin Gibran Bakal Tetap Setia Dukung Ganjar Pranowo