Pilpres 2024

Sosok Prabowo Disebut Lebih Jawa Dibanding Jawa, Dedi Mulyadi Ungkap Penyebab dan Fakta Pendukungnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen Prabowo dan Rosan Perkasa seusai saling berbalas pantun. Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dalam sebuah acara menjelaskan sosok Prabowo yang dinilai lebih Jawa dibanding Jawa.

TRIBUNWOW.COM - Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dalam sebuah acara menjelaskan sosok Prabowo yang dinilai lebih Jawa dibanding Jawa.

Dilansir TribunWow.com dari unggahan akun Tiktok @dekade_08, Senin (2/10/2023), Dedi Mulyadi menjelaskan sosok Prabowo yang tak pernah mengungkapkan identitasnya ketika berbicara politik.

Menurut Dedi, Prabowo selalu menegaskan jika dirinya adalah Indonesia bukan berasal dari Jawa atau suku manapun yang ada di Indonesia.

"Dia sudah melewati kosmologi pertapaan orang Jawa, tetapi ingat, Pak Prabowo tak pernah primordial, di mana letak tidak pernah primordialnya, dia tidak pernah berkata saya orang Jawa, dia selalu berkata aku adalah orang Indonesia, saya katakan sekali lagi aku adalah Indonesia, berulang-ulang dia berkata aku adalah Indonesia artinya apa dia tidak mengembangkan politik identitas," ujar Dedi Mulyadi.

Baca juga: Beda Sikap Ibu-Anak soal Isu Duet Prabowo-Ganjar: Puan Sempat Kode Keras, Megawati Tutup Peluang

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menjelaskan soal dua karakteristik politik identitas.

Menurutnya, politik identitas ada dua yakni suku dan agama.

Dari dua karakter politik identitas tersebut, Prabowo tak pernah sekalipun menyampaikan dirinya dari suku mana dan agamanya apa ketika melakukan orasi politiknya

"Politik identitas itu ada dua, satu politik beridentitaskan suku, dua politik beridentitaskan agama, dia tidak menggunakan narasi identitas kesukuannya sebagai bargain politiknya sebagai latar belakang politiknya tapi justru dia memproklamirkan diri sebagai Indonesia," lanjutnya.

Meskipun sosok Prabowo tak pernah membeberkan identitas kesukuannya, kecintaanya pada budaya, satu di antaranya tradisi yang ada di Jawa terlihat dalam kehidupan sehari-harinya.

Dedi Mulyadi membeberkan, jika sosok Prabowo merupakan tokoh yang lebih Jawa dibanding Jawa.

Hal itu dapat dibuktikan dari beberapa ornamen Jawa yang ada di beberapa sudut rumahnya.

"Tetapi saya katakan dari sisi tradisi, Prabowo lebih Jawa dibanding Jawa. Dari mana letaknya, lihat di mejanya pasti ada potongan bunga melati. Lihat arsitektur bangunannya penuh dengan ukiran, lihat di sudut-sudutnya penuh dengan lukisan, lihat pendoponya itu pendopo yang terbaik di antara pejabat di Indonesia dia lebih mengamalkan Jawa daripada dia berkata-kata Jawa," jelas anggota DPR RI periode 2019-2024 tersebut.

Selain menjelaskan sosok Prabowo yang sangat menjunjung tinggi kebudayaan, Dedi Mulyadi juga mengungkapkan sosok Prabowo yang merupakan tokoh pecinta sejarah.

Baca juga: Tracking Survei Elektabilitas Capres 5 Bulan Terakhir: Prabowo & Ganjar Saling Sikut, Anies Anjlok

Satu di antara contoh yang diungkap oleh Dedi Mulyadi yakni ketika keluarga Prabowo mengadakan pameran peninggalan Pangeran Diponegoro 10 tahun lalu.

Kala itu, Dedi Mulyadi masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta yang kebetulan juga hadir dalam acara tersebut.

Halaman
12