TRIBUNWOW.COM - Wacana duet bakal capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat ini santer dibicarakan.
Sejumlah pihak pun memberikan tanggapan atas wacana pengusungan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Satu di antaranya Wakil Ketua Umum (Pratama) Golkar Nurdin Halid yang akan mempertimbangkan wacana tersebut dengan syarat.
Nurdin mengatakan bahwa siapa pun Calon Wakil Presidennya (Cawapres) selama Calon Presidennya (Capres) Prabowo dapat dipertimbangkan.
"Kalau ditanya ke Partai Golkar, mungkin kami bisa mempertimbangkan kalau Pak Prabowo calon presiden, itu bisa kita pertimbangkan," ujar Nurdin dalam tayangan YouTube program Kontroversi MetroTVNews, dikutip Jumat (22/9/2023).
Nurdin Halid menyebutkan bahwa tidak ada alasan subjektif ataupun objektif untuk menerima Prabowo menjadi nomor dua (cawapres) karena Koalisi Indonesia Maju telah mendeklarasinya menjadi capres.
"Karena kita sudah mendeklarasi Pak Prabowo, tapi kalau jadi nomor dua saya tegaskan tak ada alasan subjektif dan objektif Prabowo terima jadi orang nomor dua," tegasnya.
Namun wacana ini masih menjadi isu belakang dan sulit direalisasikan karena masing-masing koalisi baik prabowo dan Ganjar belum tentu mau menjadikan kadernya menjadi nomor dua.
Seperti yang dikatakan Nurdin, Koalisi Indonesia Maju telah mendeklarasikan Prabowo menjadi Capres 2024.
Tentu koalisi ini tidak akan setuju jika Prabowo dijadikan nomor dua, dan sebaliknya untuk PDIP.
"Dan belum tentu juga PDIP mau kalau Prabowo nomor satu dan Ganjar nomor dua, itu realitas politik," imbuh Nurdin Halid.
Baca juga: Beda Respons Wacana Ganjar Jadi Wakil Prabowo: Demokrat Antusias, Gerindra Justru Nilai Mustahil
Selain Partai Golkar, Wakil Ketua Umum PKB Gus Jazilul Fawaid juga menanggapi wacana duet Prabowo-Ganjar, ia menyebut sekarang pembicaraan di publik sudah menjadi hanya dua poros, yaitu poros perubahan dan poros non-perubahan.
"Jadi gini, di publik itu pembicaraannya sudah dua poros, poros perubahan dan poros non-perubahan, nah poros perubahan sudah dideklarasikan oleh pak Anies Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar," ucap Gus Jazilul dalam tayangan YouTube program Kontroversi MetroTVNews, dikutip Jumat (22/9/2023).
Ia mengatakan bahwa pemikiran ini disebabkan peristiwa yang terjadi di tengah sawah antara Presiden Joko Widodo, Prabowo, dan Ganjar.
"Saya akhirnya melihat bahwa ada satu peristiwa yang ketika itu terjadi di tengah sawah. Antara Pak Jokowi, Pak Prabowo, dan Mas Ganjar," bebernya.