Pilpres 2024

Julukan Petugas Partai Bisa Pengaruhi Suara Ganjar di Pilpres 2024, Pengamat Sebut Harus Lakukan Ini

Penulis: Aulia Majid
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganjar Pranowo saat pamitan di hari terakhirnya sebagai Gubernur Jawa Tengah, Selasa 5 September 2023. Julukan petugas partai yang melekat di Ganjar Pranowo dinilai pengamat bisa mempengaruhi suara pemilihnya pada Pilpres 2024 mendatang.

TRIBUNWOW.COM - Pengamat menilai bacapres yang diusung oleh PDIP, yakni Ganjar Pranowo yang kerap disebut sebagai 'petugas partai' tersebut bisa mempengaruhi citranya jelang Pilpres 2024 nanti.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Rabu, 20 September 2023, predikat 'petugas partai' yang tengah melekat dengan Ganjar Pranowo tersebut berpotensi dijadikan senjata bagi lawan-lawan mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut jelang Pilpres 2024.

Predikat petugas partai yang kini menempel di Ganjar Pranowo sebelumnya juga sempat disematkan kepada Presiden Jokowi yang sama-sama berasal dari PDIP.

Baca juga: Erick Thohir Jadi Rebutan? Ngaku Belum Bahas Pilpres dengan Prabowo, Ungkit Hubungannya ke Ganjar

“Seakan-akan ya percuma presiden, tapi enggak punya kewenangan, cuma petugas partai yang nurut aja sama partai. Jadi itu yang sebenarnya jadi masalah," tutur Analis Komunikasi Politik Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo.

Lebih lanjut lagi, Kunto menyebut istilah petugas partai bakal mempengaruhi kelompok-kelompok yang belum menentukan pilihannya di Pilpres 2024 mendatang dan tidak akan berpengaruh kepada pendukung Ganjar.

Sementara di pihak oposisi Ganjar, julukan petugas partai tersebut bakal terus digunakan untuk menyerang sosok yang diusung oleh PDIP tersebut.

“Ini bisa dipakai oleh lawan lawan politiknya Pak Ganjar untuk merendahkan posisi Pak Ganjar," lanjut Kunto.

Kunto juga menilai apabila Ganjar mengambil langkah yang berujung blunder dan didukung oleh partainya sendiri, tak menutup kemungkinan predikat petugas partai bakal mempengaruhi elektabilitas dan mendegradasi citra dirinya.

Hal tersebut disinyalir pernah terjadi saat publik mengaitkan sikap Ganjar yang menolak Timnas Israel bermain dalam ajang Piala Dunia U-20 yang sempat direncanakan bakal digelar di Indonesia beberapa waktu lalu.

Beberapa menduga langkah Ganjar tersebut adalah instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Kesan petugas partai akan sangat kuat dan ini akan memperburuk citra Pak Ganjar,” tambah Kunto.

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan/PDIP), Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), Ketua DPP PDIP, Puan Maharani (kiri), dan Bakal Calon Presiden 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo (TRIBUNNEWS/ IRWAN)

Baca juga: Beda dengan Megawati, Ini Gagasan Ganjar, Prabowo, dan Anies soal KPK: Tak Dibubarkan dan Diperkuat

Demi menghilangkan citra buruk tersebut, Kunto menilai Ganjar harus lebih vokal menyuarakan slogan "tuanku rakyat' yang memang menjadi moto yang ia bawa selama sejak menjadi Gubernur Jawa Tengah.

“Perlu lebih masif lagi untuk bisa mengganti brand petugas partai,” imbuhnya.

Diketahui sebelumnya pada pendeklarasian Ganjar sebagai bacapres PDIP pada April 2023 lalu, Megawati Soekarnoputri menyematkan julukan petugas partai kepadanya.

“Pada jam 13.45, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” ujar Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat 21 April 2023 lalu.

Julukan petugas partai yang melekat dengan Ganjar tersebut juga pernah disinggung oleh seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) saat kader PDIP tersebut mengisi kuliah kebangsaan pada Senin, 18 September 2023 lalu.

Sosok Naufal, Mahasiswa yang mengaku kagum kepada Ganjar tersebut sempat menyayangkan julukan petugas partai yang melekat kepada eks Gubernur Jawa Tengah tersebut.

“Saya menggarisbawahi kata-kata Bu Megawati yang menyatakan Bapak sebagai kader dan petugas partai,” ujar Naufal.

“Jujur saja saya mengagumi Bapak, merasa kecewa, ternyata Bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai,” tambahnya.

Sempat menyinggung moto Ganjar "tuanku ya rakyat, gubernur cuma mandat" yang dibawa oleh Ganjar dalam 10 tahun terakhir, Naufal menanyakan apakah sosok yang ia kagumi tersebut bakal menjadi petugas partai atau petugas rakyat apabila terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024 nanti.

“Pertanyaan saya, jika Bapak terpilih sebagai presiden kedelapan, apakah Bapak tetap dengan prinsip ‘tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat’ dan tidak menjadi boneka Megawati? Apakah Bapak petugas rakyat atau petugas partai?,” tanya Naufal yang langsung disambut riuh penonton yang bertepuk tangan.

Baca juga: Beberkan Ciri-ciri Wakilnya untuk Pilpres 2024, Ganjar Tak Terburu-buru, 2 Faktor Penting Jadi Acuan

Ganjar Pranowo Tak Bantah Dirinya Petugas Partai saat Dicecar Mahasiswa UI

Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri kuliah kebangsaan Universitas Indonesia (UI), Senin 18 September 2023.

Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo ditanya soal istilah petugas partai yang digaungkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ganjar Pranowo memberikan jawaban yang dianggap tak sesuai dengan pertanyaannya.

Hal itu dikomentari oleh pengamat politik Effendi Gazali dalam kanal YouTube Metrotvnews, Senin 18 September 2023.

Ia mengaku terkejut soal respons Ganjar Pranowo yang langsung berdiri setelah menerima pertanyaan itu.

"Saya agak terkejut dengan gayanya yang mencoba dalam tanda petik langsung attacking, ada gaya berdiri lalu menanyakan 'Anda memantau saya enggak selama 10 tahun menjadi gubernur di Jawa Tengah'," kata Effendi Gazali.

Pengamat politik itu lalu menyoroti tiga poin atas jawaban Ganjar Pranowo.

"Pertama tidak mengingkari kata-kata petugas partai walaupun di sana-sini diseling dengan kader partai, nah yang kedua dia sama sekali tidak mencoba menjawab atau menyentuh kata boneka Megawati," tuturnya.

Ganjar Pranowo saat itu juga memberikan perumpamaan bahwa dirinya mendapat gebukan atau tekanan karena kerap tak sepadan dengan partai.

"Ganjar ingin terlihat sebelum 21 April tahun ini dia itu banyak digebukin oleh orang-orang di partainya sendiri jadi untuk mengatakan saya itu bukannya petugas partai yang semata-mata disayangi atau harus selalu ngikuti aturan partai tapi dia punya prinsip sendiri sehingga di dalam pun terus menerus mendapatkan gebukan."

"Tapi di sini saya jawabnya menarik dan dia tetap mengatakan kalau andai jadi presiden atau gubernur harusnya enggak petugas partai harusnya begitu."

Diberitakan sebelumnya, Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo menghadiri kuliah kebangsaan di Universitas Indonesia, Senin 18 September 2023.

Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo berbicara soal banyak hal dari mulai kiprah sebagai gubernur hingga pencalonannya di Pilpres 2024.

Dalam sesi tanya jawab, Ganjar Pranowo mendapatkan pertanyaan singkat soal posisinya saat ini.

Dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, mahasiswa UI yang bertanya pada Bacapres PDIP itu adalah Naufal yang berkuliah di jurusan Ilmu Politik.

Dalam kesempatan itu, Naufal mengaku sebagai penggemar Ganjar Pranowo namun merasa kecewa.

"Pada tanggal 21 April bapak dicapreskan oleh PDIP oleh Megawati," kata Naufal.

"Saya menggarisbawahi kata-kata Bu Megawati yang mengatakan sebagai kader dan petugas partai."

"Jujur saja saya mengagumi bapak merasa kecewa ternyata bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai. Pertanyaan saya jika bapak terpilih sebagai presiden ke-8 apakah bapak tetap dengan prinsip tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat dan tidak menjadi boneka Megawati?"

Ganjar Pranowo. Jawab lengkap cawapres pendampingnya dalam Pilpres 2024. (YouTube Kompas TV)

Naufal menayakan soal posisi Ganjar Pranowo yang saat ini menjadi petugas partai atau petugas rakyat.

Sorak sorai dari para mahasiswa yang hadir pun riuh dengan pertanyaan itu.

"Bentar, sabar. Semua punya hak bicara," kata Ganjar Pranowo.

"Naufal kamu mengikuti saya selama 10 tahun jadi gubernur? Oke saya petugas siapa? Finish," jawab Ganjar Pranowo.

Setelah itu Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan dari mahasiswi sebelumnya.

Ganjar Pranowo lalu menjelaskan soal istilah petugas partai yang dikatakan oleh Megawati.

"Kalau Anda Googling di media sebelum saya dicalonkan yang mukuli saya siapa? Kamu tahu enggak saya digebukin publik,' katanya,

"Di partai saya itu kan namanya ada banyak. Mbak Puan? Saya digebukin oleh teman sendiri."

Gubernur Jawa Tengah itu mengaku membuat banyak kebijakan sebagai gubernur tapi tak terkait dengan partainya.

"Maka kalau Anda riset pernahkah saya berpihak pada partai saya?" (TribunWow.com)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Sebagian artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Predikat “Petugas Partai” Dinilai Bisa Degradasi Citra Ganjar"