Pemain asal Brasil itu tengah alami cedera dan memaksanya absen di pekan ke-10 lalu.
Namun, ia kembali tersedia di kedalaman skuad pada pekan ke-11 dan memulai laga dari bench.
Baca juga: Relasi Transfer Gresik United: Persis, Persik, Arema & Barito Ada, Terbanyak Malah Persikab Bandung
Keputusan berani Fernando Valente tak langsung memainkan Gustavo Almeida sejak awal menuai hasil apik.
Mengingat, kran gol Arema FC kini tak selalu berasal dari Gustavo Almeida.
Dari dua laganya ketika absen, Dedik Setiawan, Ginanjar Wahyu dan Charles Lokolingoy mulai aktif membuka kran golnya.
Hal itu menandakan jika kolektifitas tim yang dibangun Fernando Valente sudah mulai terbangun.
Selain itu, kejeniusannya mengotak-atik posisi bermain dari beberapa pemainnya menjadi satu di antara indikator Arema FC mampu bangkit.
Paling mencolok tentu saja posisi M Rafli dan Ginanjar Wahyu yang diubah oleh Fernando Valente.
M Rafli dimainkan oleh Valente sebagai rekan duet Dedik Setiawan di lini depan.
Sementara Ginanjar Wahyu di geser ke posisi flank kiri maupun kanan dalam dua laga terkini.
Padahal, keduanya memiliki posisi asli sebagai gelandang serang dan juga penyerang tengah.
Keberanian dan kejeniusan itu lah yang membawa Arema FC bangkit dan keluar dari bayang-bayang ketergantungan Gustavo Almeida.
Pujian untuk Fernando Valente terlihat pada unggahan Arema FC terkait hasil akhir laga kontra Bhayangkara FC di Instagram resmi tim.
"Bersama coach Fernando Valente Arema FC mainnya gacor pol," tulis @shaniaimellana_p.
"ALHAMDULILLAH SINGAKU BANGKIT YA ALLAH. TERHARUU 2 KEMENANGAN BERUNTUN KENAPA GAK PAKE COACH FERNANDO VALENTE DARI AWAL LIGA!!" tulis @storyaremanita.