Setelah masuknya Fernando Valente hal itu tidak lagi terjadi.
Bahkan, dalam dua pekan terakhir Arema FC, tampak baik-baik saja tanpa gol Gustavo Almeida.
Pada pekan ke-10 Arema FC berhasil menang atas Persikabo lewat gol semata wayang Dedik Setiawan.
Saat itu, Gustavo Almeida menepi karena cedera.
Sedangkan, pada pekan ke-11 Gustavo Almeida baru masuk pada babak kedua melawan Bhayangkara FC.
Gol kemenangan Arema FC dicetak oleh Ginanjar Wahyu (13') dan Charles Lokolingoy (90+2').
2. Permainan Terorganisasi
Di tangan Fernando Valente permainan Arema FC jauh lebih terorganisasi.
Hal itu bisa dilihat dari jumlah penguasaan bola, jumlah operan, dan kreasi serangan yang dilakukan dalam setiap pertandingan.
Pada 9 laga sebelumnya, Singo Edan lebih sering kalah dalam penguasaan bola.
Catatan paling rendah adalah 39 persen penguasaan bola, sewaktu dikalahkan PSIS Semarang.
Kala itu, Arema FC hanya mencatat 282 operan dengan 200 di antaranya sukses.
Sementara, pada saat ditangani Fernando Valente, jumlah operan Arema FC meningkat dan stabil di atas 400 operan per pertandingan.
Melansir statistik di situs LIB, pada laga melawan Persikabo 1973, Singo Edan melepas 413 operan sukses.
Sedangkan, saat melawan Bhayangkara FC, mereka menciptakan 434 operan sukses dengan penguasaan bola mencapai 54 persen.