TRIBUNWOW.COM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya buka suara terkait pencatutan nama NU di dunia politik jelang Pilpres 2024.
Gus Yahya menegaskan bahwa nama besar NU tidak memiliki hubungan politik secara khusus dengan partai manapun, termasuk dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diketaui oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Cak Imin sendiri kini sudah mendeklarasikan diri maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Anies Baswedan.
Dirinya memang kerap mengklaim dukungan dari warga Nahdatul Ulama (NU).
Baca juga: Ada Apa PBNU & PKB? Saling Klaim Keberpihakan Nahdliyin, Gus Yahya Bantah Budal Gus ke Cak Imin
"Kalau soal sikap sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan lagi kali ini, bahwa tidak ada calon atas nama NU," ucap Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).
Menurut Gus Yahya, jika ada calon mengatasnamakan NU, maka itu atas kredibilitasnya sendiri, bukan atas nama NU.
"Masih perlu diulangi lagi? Jadi kalau ada calon itu atas nama kredibilitasnya sendiri, kapasitasnya sendiri track recordnya sendiri dan seterusnya. Tidak ada atas nama NU," tegasnya.
Dilansir TribunWow.com dari surya.co.id, berikut profil Gus Yahya.
Gus yahya memiliki nama lengkap Yahya Cholil Staquf.
Dia dilahirkan di Rembang, 16 Februari 1966.
Gus Yahya merupakan anak dari salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yaitu K.H. Muhammad Cholil Basri.
Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Umum PBNU (periode 2021-2026).
Baca juga: Gus Yahya Bantah NU Dukung Capres Tertentu: Kami Tak Mau Dicocok-cocok Hidungnya ke Sana ke Mari
Riwayat Pendidikan Gus Yahya
Gus Yahya tercatat pernah melakukan pendidikan pondok di Pesantren Al Munawwir yang diasuh oleh K.H. Ali Maksum.
Dia melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) jurusan Sosiologi.