TRIBUNWOW.COM - Deklarasi dukungan Budiman Sujdatmiko untuk Bakal Capres 2024 Prabowo Subianto menuai kontroversi.
Pasalnya, Budiman Sudjatmiko merupakan kader PDIP, yang partainya mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Bacapres 2024.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto pun menilai pembajakan Budiman oleh kubu Prabowo merupakan tidakan tidak etis.
Baca juga: Fakta Dukungan Budiman ke Prabowo, Siap Disanksi PDIP hingga Sepemikiran dengan sang Menhan
Tak hanya itu, ia juga menyebut hal ini merupakan bentuk ketidakpercayaan diri kubu Prabowo, setelah mengeroyok Ganjar dengan koalisi gemuk mereka.
“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto, Minggu (20/8/2023).
"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo," sambung Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini juga menyebut, langkah-langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan untuk memenangkan Ganjar.
Hasto juga memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan itu di Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Siap Disanksi PDIP karena Deklarasi Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Saya Tidak akan Lari
Hasto menerangkan tindakan yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.
Tindakan seperti ini justru akan membuat semangat kader Banteng semakin bergelora.
Kejadian yang mirip pernah terjadi ketika Pemilu 2019 lalu.
Saat itu, kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu menjadi lawannya.
Hasilnya, kubu Prabowo justru harus melenggang kalah.
Sebab tindakan itu justru makin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung semakin besar.
"Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah. Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Perjuangan," tegas Hasto.