Pemilu 2024

Ganjar Pranowo Bukan Tandingan Prabowo, Hasil Survei Indikator Sebut Bacapres Gerindra Unggul Jauh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah sekaligus calon presiden (capres) Ganjar Pranowo bertemu dengan capres lain yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto di Solo, Senin (24/7/2023).

TRIBUNWOW.COM - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru periode 20-24 Juni 2023.

Survei tersebut terkait pemilihan presiden tahun 2024.

Hasilnya, Calon Presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut tetap akan lebih unggul dan menang dengan signifikan jika head to head dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Baca juga: Penyebab Elektabilitas Anies di Bawah Prabowo-Ganjar, Pengamat Singgung Partai Pengusung: Stagnan

Prabowo dianggap masih bukan tandingan Ganjar di Pilpres nanti.

Menurut hasil rilis survei Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023, Prabowo meraih suara sebanyak 49,5 persen.

Jumlah tersebut unggul jauh dari Ganjar yang mendapat jumlah suara sebanyak 40,9 persen.

"Awalnya Ganjar unggul di sepanjang tahun 2022, namun mulai disalip Prabowo pada bulan Maret 2023 dan seterusnya, dengan selisih sekitar 9 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dikutip pada Senin (24/7/2023).

Burhanuddin menyebut menangnya Prabowo atas Ganjar dalam simulasi 2 nama capres merupakan karena banyaknya pendukung Prabowo yang sebelumnya pindah ke Anies Baswedan mulai kembali mendukung Prabowo.

Burhanuddin mengatakan para pendukung Anies tidak mungkin menyebrang dengan mendukung Ganjar.

Baca juga: BREAKING NEWS: Uji Coba Bus Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soeta Diperpanjang Seminggu ke Depan

Ia menilai basis pendukug Anies jika tidak masuk ke dalam putaran kedua akan kembali mendukung Prabowo.

Kekuatan basis pendukung Prabowo ditambah dengan sebagian pendukung hasil dari endorsment Jokowi dianggap sangat menguntungkan Menteri Pertahanan tersebut.

"Apa yang menjelaskan? Setelah kita cek, ternyata pendukung Anies jika tidak masuk ke putaran kedua lebih banyak lari ke Prabowo," tambahnya.

Selain itu, basis pendukung garis keras Prabowo juga dinilai mengalami peningkatan.

Hasil tersebut menunjukan bahwa Prabowo memiliki pendukung akar rumput dari berbagai pihak.

"Selain itu, yang membuat elektabilitas Prabowo kian meningkat selain karena dukungan basis Jokowi juga basis pendukung Prabowo yang lama ternyata ada peningkatan tajam nih," pungkasnya.

Jokowi bersama Prabowo Subianto dan Erick Thohir mengunjungi Pasar Bululawang, Senin (24/7/2023). (Sekretariat Presiden)

Meningkat sejak Februari 2023

Menurut survei Indikator, elektabilitas Prabowo memang mengalami peningkatan sejak Februari 2023.

Survei periode tersebut memperlihatkan, tingkat keterpilihan Menteri Pertahanan itu sebesar 24,1 persen.

Lalu meningkat menjadi 27,0 persen pada Maret 2023, naik menjadi 31,7 persen pada April 2023, dan meningkat lagi menjadi 36,8 persen pada survei terbaru Juni 2023.

Sementara, elektabilitas Ganjar cenderung fluktuatif. Pada survei Februari 2023, Gubernur Jawa Tengah itu mencatatkan elektabilitas 37,4 persen.

Lalu turun pada survei Maret 2023 menjadi 36,8 persen, dan anjlok pada survei April 2023 menjadi 34,0 persen. Namun, pada Juni 223, elektabilitas Ganjar naik kembali menjadi 35,7 persen.

Di sisi lain, elektabilitas Anies berangsur-angsur turun.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencatatkan elektabilitas 29,4 persen pada surveri Februari 2023.

Lantas turun menjadi 26,8 persen pada survei Maret 2023, kembali turun menjadi 25,2 persen pada survei April 2023, dan turun lagi pada survei Juni 2023 menjadi 21,5 persen.

Adapun survei ini digelar pada 20-24 Juni 2023 melibatkan 1.220 responden. Responden dipilih menggunakan metode simple random sampling.

Para responden yang terpilih diwawancara melalui telepon. Dengan metode tersebut, margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul "Prabowo Unggul jika Head to Head dengan Ganjar."