Setelah kembali ke rumah, YSA diberi es teh yang sudah dicampur obat, hasilnya korban malah lemas dan pucat.
AT kemudian meminta YSA untuk beristirahat di kamarnya.
Lantaran khawatir, AT kemudian menghubungi pacarnya berinisial KN (15).
"KN kemudian datang ke rumah AT," kata AKBP Piter Yanottama.
AT menceritakan kejadian yang dia alami pada KN, lantaran tak ada solusi, AT dan KN lalu meninggalkan YSA untuk pergi melayat.
"Keluarga KN ada yang meninggal, keduanya meninggalkan YSA pergi dari rumah," kata AKBP Piter Yanottama.
Setelah melayat, AT kemudian kembali ke rumah sendirian.
Saat sampai di rumah ini, dia melihat YSA sadar.
Kepada AT, YSA bertanya "kowe meh nangdi meneh (kamu mau kemana lagi)"
Mendengar perkataan YSA itu, AT malah kesetanan, dia mencekik dan membekap YSA hingga meninggal dunia.
Setelah memastikan YSA meninggal, AT menghubungi KN. Keduanya lantas membuang jenazah YSA di di Dukuh Kalioso, Desa Jetiskarangpung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Baca juga: Kapolresta Banyumas Ungkap Gelagat Rudi saat Diperiksa terkait Kasus Inses dan Pembunuhan 7 Bayi
Motor korban dijual
Uang hasil penjualan motor milik YSA (22) yang tewas dibunuh AT (23) tak digunakan pelaku untuk bersenang-senang.
Pelaku yang berasal dari Sumatera Selatan memilih untuk mengirimkan setengah hasil uang penjualan motor itu kepada orang tuanya.
Sedangkan sisanya digunakan pelaku sebagai pegangan hidup.