Pemilu 2024

Yenny Wahid Populer Dicalonkan Dua Partai untuk Jadi Cawapres, Sosok Gus Dur Jadi Pertimbangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yenny Wahid mewakili keluarganya dan Konsorsoium Gus Dure saat menyatakan sikap dalam Pilpres 2019 di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).

TRIBUNWOW.COM - Anak dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid masuk dalam bursa Pilpres 2024.

Diketahui, Yenny Wahid menjadi nama yang turut dipertimbangkan sejumlah partai politik.

Bahkan, beberapa kali Yenny Wahid masuk dalam kandidat calon wakil presiden pada Pemilu 2024.

Baca juga: Yenny Wahid Disebut Lebih Cocok Jadi Bacawapres Anies Baswedan, Waketum Nasdem Sebut Kelebihannya

Yenny Wahid pernah diusulkan sebagai bakal cawapres pendamping bakal calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo.

Belakangan, Yenny digadang-gadang berduet dengan bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.

Lantas, seberapa besar peluang Yenny untuk menjadi calon RI-2? Apakah Yenny bakal digandeng Ganjar, atau justru Anies?

Cawapres Ganjar

Nama Yenny diusulkan menjadi bakal cawapres Ganjar oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dukungan itu diumumkan PSI pada awal Oktober 2022 lalu, jauh sebelum Ganjar dideklarasikan sebagai bakal capres PDIP.

Seperti diketahui, Ganjar resmi diumumkan sebagai bakal capres yang akan diusung PDIP untuk Pemilu 2024 pada 21 April 2023 kemarin.  

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Tanggapan Ganjar hingga Reaksi Kaget Yenny Wahid yang Turut Dicalonkan PSI

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, saat itu menyebut, nama Yenny diusulkan partainya sebagai bakal cawapres Ganjar karena kualitas kepribadiannya.

"Untuk calon wakil presiden, PSI memilih Zannuba Ariffah Wahid atau akrab dipanggil Mbak Yenny Wahid. Kami

Grace mengatakan, sebagai tokoh perempuan Islam, Yenny dihormati karena pemikiran dan kontribusinya dalam gerakan sosial.

Yenny juga dinilai PSI konsisten melanjutkan perjuangan ayahnya dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan toleran.

"Inilah pasangan yang didorong oleh PSI menjadi calon presiden dan wakil presiden 2024 untuk mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang adil dan toleran," kata Grace.

Baca juga: Soal Abu Janda Sebut Islam Arogan sampai Ngaku-ngaku Kader NU, Yenny Wahid: Saya Enggak Kenal Dia

Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dalam kanal YouTube Metro TV, Senin (3/4/2023). Anies Baswedan menjadi korban roasting Kiky Saputri dan disinggung hubungannya dengan Jokowi hingga Ahok. (YouTube Metro TV)

Duet dengan Anies

Baru-baru ini, nama Yenny diusulkan jadi cawapres pendamping Anies Baswedan.

Ide itu digagas Partai Nasdem, satu dari tiga partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menilai, Yenny punya latar belakang mumpuni untuk bersanding dengan Anies pada pemilihan presiden mendatang. 

“Saya secara pribadi akan sangat bahagia jika Anies memilih dia, karena bukan lagi mandat saya sebagai wakil ketua umum partai, mandat itu ada sama Mas Anies,” ujar Ali kepada Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

“Tapi sekali lagi, sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan mengatakan sangat bahagia jika dia dipilih Anies jadi calon wakil presiden,” sambung dia.

Sebagai putri Gus Dur, Yenny dinilai mewarisi pemikiran ayahnya yang menjunjung tinggi pluralisme.

Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga dianggap punya wawasan kebangsaan global dan sosok yang mewakili Nahdlatul Ulama (NU).

“Memiliki kemampuan berdiplomasi yang luar biasa, dia mewakili gender, dia bisa kita katakan mewakili Nahdlatul Ulama karena di darah dia mengalir darah pendiri Nahdlatul Ulama,” ujar Ali.

Meski menyerahkan keputusan pemilihan bakal cawapres pada Anies, menurut Ali, Yenny bisa menjadi figur pelengkap untuk memikat konstituen.

“Sehingga, naif kalau kita katakan Yenny Wahid itu tidak menjadi salah satu orang yang dipandang pantas mendampingi Mas Anies,” tuturnya. 

Namun demikian, gagasan Nasdem tampaknya tak disambut baik oleh Demokrat, anggota Koalisi Perubahan lainnya.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan Nasdem untuk mematuhi perjanjian pembentukan Koalisi Perubahan soal penentuan cawapres.

“Silakan kalau yang lain mau bahas-bahas cawapres. Tapi, kalau Demokrat sudah tuntas, sudah final, kita sudah tanda tangan piagam, sudah kita serahkan (penentuan bakal cawapres) pada Mas Anies. Sudah clear, kita dukung,” ujar Herzaky kepada Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Herzaky mengatakan, saat ini Anies sudah mengantongi satu nama bakal cawapres. Namun, nama itu masih dirahasiakan dari publik.

Menurutnya, keputusan Anies soal bakal cawapres tersebut mesti dihormati oleh semua pihak di internal Koalisi Perubahan.

“Kalau Mas Anies sudah memilih, janganlah diganggu-ganggu, jangan dijegal-jegal, jangan diotak-atik. Biarkan Mas Anies dong,” katanya. 

Baca juga: Deklarasi Cawapres 2024: PDIP Siapkan Kejutan, Anies Umumkan Sepulang Haji, Prabowo 2 Bakal Calon?

Kata Yenny

Saat diusulkan PSI sebagai bakal cawapres Ganjar pada Oktober lalu, Yenny mengaku terkejut.

"Saya cukup terkejut dengan pengumuman PSI yang menominasikan saya untuk mendampingi Mas Ganjar," kata Yenny kepada Kompas.com pada Rabu (5/10/2022).

Meski demikian, ia mengaku berterima kasih karena dirinya dianggap dipercaya untuk mengemban amanah tersebut.

"Saya tentu berterimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Intinya, kalau orang Jawa bilang, ora rumongso namung nerimo ing pandum (tidak merasa, tapi siap menerima kenyataan)," ujar perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini.

Namun, terkait namanya yang belakangan diusulkan sebagai cawapres Anies, hingga kini Yenny belum memberikan tanggapan.(*) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yenny Wahid Dulu Diusulkan Duet dengan Ganjar, Kini Dilirik Jadi Cawapres Anies."