ER dirudapaksa oleh sang ayah di gubuk yang menjadi rumah mereka bersama ibunya.
Korban pun hamil dan melahirkan bayi pertamanya pada tahun 2009 ketika berusia 14 tahun.
Diketahui kemudian, bayi pertama tersebut diadopsi oleh pasangan dan dibawa ke Semarang.
Kemudian ER kembali melahirkan bayinya pada tahun 2013, 2015, 2016, 2018, 2019, 2020 dan 2021, terdiri dari empat bayi laki-laki dan tiga bayi perempuan.
"Pengakuan tersangka mengubur bayinya sebanyak tujuh kali, tiga lokasi masih nihil. Hari ini masih dilanjutkan pencarian," lanjutnya.
Adapun motif kejahatan Rudi diduga akibat diperintah oleh guru spiritualnya berkaitan dengan ilmu perdukunan.
"(untuk ritual dukun) penyelidikan belum sampai sana. Nanti kami infokan kembali," tandasnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Penangkapan Pelaku Pengubur 7 Bayi di Banyumas Hasil Inses Ayah dengan Anak
Pernah Diusir Warga
Terkuak fakta mencengangkan dari kasus inses ayah dan anak di kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dilansir TribunWow.com, perbuatan bejat Rudi (57) kepada putrinya, E (26) ternyata telah diketahui oleh sang ibu alias istri Rudi.
Tak diduga, ibu E justru tutup mulut dan malah membantu anaknya saat melahirkan sebanyak tujuh kali.
Diketahui, peristiwa ini terbongkar saat warga bernama Slamet (50) menemukan sejumlah kerangka bayi di kebun milik Prasetyo Tomo (42).
Terungkap kemudian tujuh kerangka tersebut merupakan bayi-bayi hasil hubungan inses Rudi dengan anaknya, E, yang dibunuh.
Dugaan sementara, ada motif ritual tertentu karena pelaku bekerja sebagai dukun pengobatan.
Baca juga: Geger Temuan 7 Kerangka Bayi Hasil Hubungan Inses Ayah dan Anak di Banyumas, Terkait Ritual?
Namun sosok ibu E, menjadi sorotan lantaran ternyata sudah mengetahui aksi bejat suaminya pada sang anak selama bertahun-tahun.