Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

NGERI, Al Zaytun Tega Lucuti Busana dan Cambuk Pengurus Jika Gagal Penuhi Target Infak Rp 100 Juta

Penulis: dian shinta mukti
Editor: Via
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ken Setiawan, pendiri NII Crisis Center (kiri), dan Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al Zaytun (kanan). Ken Setiwan menyebut Ponpes Al Zaytun akan memberi hukuman jika pengurus gagal penuhi target infak Rp 100 juta, Senin (27/6/2023).

TRIBUNWOW.COM - Sederat fakta-fakta baru soal Pondok Pesantren Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat terus muncul ke publik. 

Selain ajarannya yang dianggap menyimpang Ponpes di bawah kepimpinan Panji Gumilang itu menjadi sorotan karena caranya mengumpulkan uang dianggap mengerikan. 

Ponpes Al Zaytun rela menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. 

Baca juga: Viral Video Alumni Al Zaytun Gelagapan Ditanya Fardu Wudhu, Ngaku 11 Tahun Mondok: Izin Pamit Dulu

Dilansir TribunWow.com mantan pengurus Ponpes Al Zaytun sekaligus Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center yaitu Ken Setiawan menuturkan jika Al Zaytun menetapkan target uang untuk masing-masing pengurus. 

Dalam sebulan, pengurus Al Zaytun harus mendapatkan uang Rp 100 juta rupiah. 

Jika target tidak terpenuhi maka hukumannya adalah pakaian pengurus akan dlucuti dan kemudian dicambuk. 

"Di sana semakin hari bukan semakin baik semakin banyak kita ngerekrut semakin banyak tanggung jawab yang kita lakukan," ujar Ken Setiawan dikutip dari kanal YouTube tvOneNews pada Senin, 27 Juni 2023. 

"Kita harus bertanggung jawab terhadap orang-orang yang kita rekrut, termasuk masalah infak misalnya target, kalau kita misalnya target satu bulan dapat target Rp 100 juta kita hanya dapat Rp 50 juta itu kalau di derah Jakarta kalau pulang enggak dapat target baju dilepas dicambuk," sambungnya. 

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center sekaligus mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan. Terbaru, Ken menyebut pihak Al Zaytun tega melucuti pakaian pengurus jika gagal penuhi target infak Rp 100 Juta, Senin (27/6/2023). ((Tribuncirebon.com/Handika Rahman))

Menurut Ken, orang yang mencambuk itu adalah salah satu pemimpin Al Zaytun, namun bukan Panji Gumilang. 

"Pimpinan," tutur Ken. 

Ken menuturkan di Al Zaytun sudah terbentuk struktur negara mulai dari camat, bupati, gubernur hingga presiden. 

"Jadi sudah punya struktur negara jadi desa, dari camat, bupati gubernur sampai presiden," tutur Ken Setiawan. 

Kala masih bergabung di Al Zaytun, Ken menerima hukuman tersebut. 

Baca juga: Kata Panji Gumilang soal Salat 3 Imam dan Salam Shalom Aleichem di Al Zaytun: Gak Semua Harus Lumrah

Baginya, perintah dari ponpes Al Zaytun adalah perintah dari Allah yang wajib ditaati. 

"Kita menerima sanksi pada saat itu bahwa pimpinan Khalifah fil ardhi, pimpinan adalah wakil Allah di muka bumi, jadi perintah pimpinan wajib ditaati sepenuhnya," ujar Ken.

Halaman
123