Terkini Daerah

Alasan Guru di Tangsel Culik Murid Berkebutuhan Khusus hingga 30 Jam, Mengaku Disuruh Sosok Ini

Editor: Via
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penculikan terhadap anak. Seorang guru di Tangsel, Banten, diduga menculik muridnya sendiri dan berkomplot dengan 3 orang pelaku lainnya.

Kepada NA, GF menyampaikan bahwa orangtua korban sedang berada di Bandung.

NA diminta untuk menyusul menggunakan mobil yang sudah sediakan GF di sekitar lingkungan sekolah.

"Pelakunya wali kelas, makanya didengar omongannya sehingga si NA ikut aja. Dia (wali kelasnya) bilang, 'Kamu disuruh menyusul ke Bandung naik Grab, itu sudah Bapak siapin mobilnya warnanya putih'," kata Wiwin, ayah korban penculikan dalam keterangannya Jumat (23/6/2023).

Mendengar omongan sang guru, korban pun bergegas menghampiri dan langsung masuk ke mobil tersebut pada pukul 09.15 WIB.

Pergerakan korban saat itu terekam kamera CCTV yang terpasang di petshop sekitar sekolah.

Sejak saat itulah korban dinyatakan hilang tanpa kabar selama 30 jam.

WS beserta keluarganya pun membuat laporan ke Polsek Pamulang sambil menyertakan bukti rekaman kamera CCTV beserta nomor kendaraan mobil tersebut.

"Pas dapat pelat nomor, saya langsung laporan ke polisi dan polisi langsung mulai bergerak," kata WS.

Polisi akhirnya menangkap pelaku GF dan menemukan korban di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor.

"Pelaku sudah ditangkap duluan, baru anak saya ditemukan, tapi lokasinya enggak terlalu berjauhan," ucap WS.

Baca juga: Incar Korban Rudapaksa Secara Acak, Pria Tua di Cianjur Culik Bocah Laki-laki ke Tempat Sepi

Korban Trauma

NA korban penculikan gurunya sendiri saat ini mengalami trauma.

Siswa berkebutuhan khusus di Pondok Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) usai jadi korban penculikan.

"Saat ini anak saya secara mentalnya pasti trauma, mental trauma, secara fisik tidak ada yang serius, belum visum karena belum sempat ke dokter," kata Wiwin dikutip dari TV One.

Menurut Wiwin, anaknya termasuk anak yang penurut karena kondisinya yang tergolong anak berkebutuhan khusus.

Halaman
123