TRIBUNWOW.COM - Partai Demokrat dinilai goyah terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpotensi beralih ke kubu politik lain jika gagal dipilih menjadi pendamping atau bakal cawapres dari bakal capres Anies Baswedan.
Peluang Partai Demokrat untuk berganti koalisi pun dinilai masih terbuka.
Baca juga: Prediksi Langkah Demokrat jika AHY Tak Terpilih Jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024
Bahkan Demokrat dan AHY diprediksi bisa saja berkoalisi dengan Partai Golkar jika kepentingan mereka tidak diakomodasi oleh KPP.
Selain itu, jika Demokrat berkoalisi dengan Golkar maka kans AHY maju menjadi bakal cawapres di 2024 diperkirakan lebih terbuka.
"Bisa saja misalnya pada hari ini AHY menjadi wakilnya Airlangga. Kan Airlangga Ketua Umum Partai Golkar. Golkar kursinya besar sekali (di DPR)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB) Muhammad Qodari dalam keterangannya seperti dikutip pada Jumat (9/6/2023).
Qodari mengatakan, posisi Golkar tidak bisa diabaikan karena mereka adalah partai dengan jumlah kursi kedua terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berdasarkan hasil Pemilu 2019.
Jumlah kader Golkar yang duduk di DPR saat ini adalah 85 kursi.
Baca juga: NasDem Tuding Demokrat bakal Mundur jika AHY Tak Dijadikan Cawapres Anies: Bilang Terus Terang
Sedangkan perolehan suara mereka pada Pemilu 2019 mencapai 17.229.789 suara atau 12,31 persen.
Maka dari itu, kata Qodari, Golkar pun sanggup mengajukan bakal capres jika berkoalisi dengan salah satu partai menengah, misalnya dengan Partai Demokrat.
Akan tetapi, lanjut Qodari, ada persoalan lain yang menanti jika Demokrat tertarik berkoalisi dengan Golkar.
Problem utamanya adalah persoalan pandangan politik masing-masing partai terkait kelanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pertanyaannya apakah AHY mau bergeser sikap politiknya? SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) mau bergeser sikap politiknya? Demokrat mau bergeser sikap politiknya dari kontra Jokowi menjadi pro Jokowi?" ujar Qodari.
"Karena kalau berpasangan dengan Airlangga Hartarto, Partai Golkar yang merupakan bagian dari pemerintahan, menurut saya mereka pasti wacananya adalah kesinambungan juga," lanjut Qodari.
Di sisi lain, Qodari menilai saat ini adalah momen yang tepat bagi AHY buat bersaing dalam bursa cawapres, bahkan jika tak terpilih menjadi bakal cawapres Anies.
"Jadi menurut saya kalau Demokrat mau jadi cawapres, AHY mau jadi cawapres, sebetulnya kali ini besar sekali potensinya, tapi bukan dengan Anies tapi dengan Airlangga Hartarto," papar Qodari. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AHY-Demokrat Dinilai Bisa Merapat ke Golkar Jika Gagal Dampingi Anies."