PSSI akan menegur klub yang masih belum melepas pemain mereka, sebab ini menyangkut agenda prioritas Timnas Indonesia dalam meningkatkan ranking FIFA," tulis Erick Thohir.
Baca juga: Poin yang Didapat Timnas Indonesia Jika Kalahkan Palestina di FIFA Matchday 2023, Naik Peringkat?
Dalam video singkat yang diunggah, Erick Thohir bersama para pemain dan jajaran manajemen tampak berada di ruang ganti.
Ia lantas memuji para pemain yang menunjukkan kedisiplinan dengan menghadiri latihan tepat waktu.
"Saya apresiasi dengan para pemain yang datang tepat waktu," kata Erick Thohir.
Ia kemudian menyampaikan pesan kepada Manajer Timnas Indonesia, Sumardji untuk kembali mengingatkan klub yang membangkang.
Erick Thohir menegaskan sebagai organisasi sepak bola tertinggi tanah air, PSSI berhak menghukum klub yang tak memprioritaskan kepentingan Indonesia.
Baca juga: Persib Bandung Ditinggal 4 Pilar Gabung TC Timnas Indonesia untuk Lawan Palestina dan Argentina
"Saya meminta Pak Mardji, Badan Tim Nasional (BTN) untuk mengingatkan klub karena ini kepentingan nasional, dan saya, Exco, Waketum, bisa menghukum mereka (klub)." kata Erick Thohir.
"Juni ini ada dua pertandingan besar, Palestina untuk poin, ada Argentina. Tapi, saya apresiasi ini disiplin."
Menurut Erick Thohir, kedisiplinan adalah hal penting yang bisa meningkatkan performa tim.
Ia pun menekankan perlunya membangun tim nasional yang lebih baik sehubungan dengan kepentingan nasional yang berdiri di atas kepentingan lain.
“Ini yang saya mau ada apa? Virus kebaikan, virus kedisplinan, virus komitmen,” ujar Erick Thohir.
“Kalau kita mau bangun tim nasional kita lebih baik. Karena merah-putih lebih tinggi dari apa pun. Jadi saya mengucapkan terima kasih buat yang datang hari ini,”
Mengetahui hal ini, Sumardji merasa tak enak hati.
Apalagi selain para pemain, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong juga tak terlihat di lapangan.
"Jadi, hari ini latihan tim senior yang akan bermain dalam pertandingan FIFA Matchday tanggal 14 Juni lawan Palestina dan tanggal 19 Juni lawan Argentina," ujar Sumardji dikutip Kompas.com.