"Menhan sudah tepat menggambarkan posisi Indonesia yang tidak mau membenarkan atau menyalahkan salah satu pihak karena mencerminkan polurgi bebas aktif Indonesia," terang dia.
Baca juga: Momen Menegangkan Prabowo Jawab Jerman soal Proposal Damai Rusia-Ukraina, Ungkit Penjajahan di RI
Aneh dan buruk
Proposal perdamaian yang disodorkan Prabowo juga disebut sebagai gagasan buruk.
Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf menyoroti salah satu bentuk penyelesaian perang yang ditawarkan Prabowo melalui jalan referendum.
Menurutnya, solusi tersebut merupakan gagasan buruk.
Sebab, perang meletus karena invasi Rusia ke Ukraina.
"Ini adalah bentuk invasi satu negara ke negara lain, bukan konflik internal," tegas Araf dalam siaran pers, Rabu.
Selain buruk, gagasan referendum tersebut juga dinilai aneh.
Mengingat, Ukraina merupakan bangsa yang merdeka dan berdaulat, sehingga gagasan referendum sebagai tawaran yang keliru.
Araf mengatakan, konsep ini tidak sejalan dengan konstitusi yang menegaskan pentingnya Indonesia menghormati kedaulatan negara lain.
Dengan demikian, usulan referendum oleh Prabowo bertentangan dengan konstitusi.
"Dalam kebijakan luar negari yang sesuai konstitusi maka kebijakan luar negeri kita harus menghormati kedaulatan negara lain dan perdamaian dunia," tegas Araf.
Ia menambahkan, konsep referendum yang diusulkan Prabowo tidak mencerminkan penghormatan hak asasi manusia (HAM).
Selain itu, proposal tersebut juga disebut memperligatkan minimnya wawasan internasional dari Prabowo.
"Proposal Pemerintah RI yang disampaikan oleh Menhan Prabowo terkait agresi Rusia atas Ukraina mencerminkan rendahnya wawasan internasional dan hukum internasional Pemerintah RI khususnya Menteri Pertahanan," terang dia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Blunder Prabowo Usul Proposal Damai Ukraina-Rusia, Dinilai Gagasan Aneh dan Buruk"