“Jadi, walaupun dilarang pasti ada saja yang tetap berangkat walaupun tidak menggunakan atribut dan sebagainya. Justru itu malah bahaya karena tidak terkoordinir. Takutnya ada apa-apa, takutnya malah tidak diterima oleh tim tuan rumah malah berbahaya,” paparnya.
“Justru, kalau diizinkan itu jelas. Koordinasi dengan pihak keamanan jelas. Dengan suporter tim tuan rumah jelas. Jadi keberangkatan terkoordinir, jumlah orangnya, kuota tiketnya jadi lebih bisa terpantau.”
“Daripada seperti ini. Takutnya dengan adanya larangan itu seakan-akan tidak ada antisipasi. Tidak akan ada yang datang, tapi justru ada yang datang justru malah sulit mengantisipasi,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat, Viking Persib Club akan segera melayangkan surat keberatan atau protes.
Baca juga: Mantan Bek Senior Persis Solo dan Persib Bandung Merapat ke RANS Nusantara FC, Siap Ambil Risiko?
Menurut Tobi, suporter seharusnya diberi keperayaan untuk turut menjaga kondusivitas selama bergulirnya pertandingan.
“Justru suporter itu harus dikasih kepercayaan. Karena sepak bola itu kan hiburan rakyat juga."
"Semua kalau belum apa apa sudah dicap negatif terus, pasti nantinya tidak akan benar. Mau sampai kapan seperti itu,” tandasnya. (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait Liga 1