Pilpres 2024

Prabowo Disebut akan Sulit Menang jika Pilih Muhaimin atau Airlangga sebagai Cawapres, Ini Alasannya

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tegah), Airlangga Hartarto (kanan), dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (kiri). Pengamat politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar menyebut Prabowo bakal kesulitan dulang suara dan meraih kemenangan jika memilih Muhaimin atau Airlangga sebagai cawapresnya.

TRIBUNWOW.COM - Sosok cawapres di Pilpres 2024 memegang peranan penting untuk memengaruhi pemilih menjatuhkan suara mereka.

Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian para capres dalam memilih cawapres, agar bisa mengalahkan lawan mereka di Pilpres 2024.

Saat ini, sejumlah nama tokoh pun masuk dalam bursa cawapres, dan bahkan sudah ada beberapa survei terkait wacana duet beberapa tokoh.

Baca juga: 20 Tahun Jadi Penjahit Baju Prabowo, Abun Ungkap Sifat Asli sang Menhan: Yang di Luar Casingnya Saja

Misalnya saja wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Selain duet Prabowo-Muhaimin, muncul pula duet Prabowo-Airlanga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar.

Sinyal-sinyal duet ini muncul setelah ada indikasi dukungan kedua pertai tersebut pada Prabowo.

Meski demikian, pengamat politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar menyebut Prabowo bakal kesulitan dulang suara dan meraih kemenangan jika memilih Muhaimin atau Airlangga sebagai cawapresnya.

Hal ini lantaran dua nama tersebut elektabilitasnya rendah dalam beberapa survei.

Berbeda dengan tokoh-tokoh lain yang juga masuk bursa cawapres, seperti Menparekraf Sandiaga Uno hingga Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca juga: Jokowi Akui Cawe-cawe Pilpres 2024, PDIP-Gerindra Mendukung, Demokrat Nilai Tak Pantas

"Dari beberapa nama calon wakil presiden yang paling banyak muncul kan justru Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno dan seterusnya," ujar Idil saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (30/5/2023).

Jika Prabowo tetap memilih Muhaimin atau Airlangga, itu artinya Prabowo dan timnya harus kerja ekstra agar bisa maju ke putaran kedua, apabila ada tiga capres yang maju.

"Saya tidak katakan Cak Imin atau Airlangga tak mampu, karena saya tahu mesin partai mereka cukup kuat dan luar bisa," ungkapnya.

Selain itu, apabila Prabowo memilih Muhaimin atau Airlangga, tentu akan ada dampak yang ditimbulkan pada PKB atau Golkar.

Baca juga: Tawa Prabowo saat Zulkifli Hasan Ngaku Hafal Semua Isi Rumahnya

"Ditambah lagi kalau memang Prabowo memilih Golkar, ini tentu bakal membawa dampak bagi PKB. Apakah PKB bakal tetap di koalisi dengan Gerindra atau tidak?" ujarnya.

"Kalau memang memilih PKB, dan Golkar sudah jelas memasang Airlangga sebagai capres lalu menurunkan egonya sebagai cawapres tapi yang dipilih PKB, ini tentu saja akan membawa preseden negatif buat Golkar. Makanya ini hitungannya akan cukup rumit bagi Prabowo dan Gerindra," sambungnya.

Halaman
12