Pilpres 2024

Pengamat Sebut PDIP telah Tusuk Jokowi dari Belakang, Dampaknya Kini Lebih Dukung Prabowo di 2024

Editor: Anung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam rangka Idul Fitri 1444 H, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman pribadi Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, Sabtu (22/4/2023) di Solo Jawa Tengah. Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima dari Tim Media Prabowo, Kedatangan Prabowo Subianto didampingi putranya Didit Hediprasetyo disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana beserta keluarga, seperti Gibran Rakabuming Raka, dan Kaesang Pangarep beserta istrinya.

Menanggapi hal itu, Bakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan menekankan bahwa partai politik (parpol) pendukungnya masih tetap solid.

Adapun usai orang nomor satu di Tanah Air itu memberikan pernyataan tentang cawe-cawe, Anies pun mengaku banyak menerima ungkapan kekhawatiran usai Presiden Jokowi menyatakan akan cawe-cawe. Ungkapan kekhawatiran itu antara lain penjegalan.

"Jadi merespon pemberitaan yang mengungkapkan bahwa Presiden mengambil sikap untuk akan bersikap tidak netral, dalam kata cawe-cawe semenjak malam sampai dengan tadi siang kami banyak sekali menerima ungkapan, aspirasi dan kekhawatiran," ucapnya Anies saat konferensi pers di Sekretariat Perubahan, di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).

Anies Baswedan saat berpidato dalam acara Milad ke-21 PKS, Sabtu (20/5/2023). (Instagram @pk_sejahtera)

Baca juga: Sindiran Anies Baswedan seusai Jokowi Cawe-cawe: Esensi Pilpres Bukan Perkara Melanjutkan Kebijakan

Dirinya turut membeberkan sejumlah ungkapan kekhawatiran yang diterima Anies dan Koalisi Perubahan.

"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, ada yang mengungkapkan kekhawatiran kriminalisasi, ada yang kekhawatiran tentang tidak netralnya penyelenggaraan pemilu,"

"ada kekhawatiran tentang caleg-caleg yang diperlakukan tidak fair, partai-partai yang dapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang dapat perlakukan tidak fair," jelas dia.

"Kemudian potensi terjadinya kecurangan, yang semua itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe," tambah dia.

Meski demikian, dirinya berharap ungkapan kekhawatiran itu tak terwujud usai Jokowi bilang akan cawe-cawe.

Semestinya, Pemilu dan Pilpres 2024 berjalan secara netral tanpa ada kecurangan.

"Kami berharap kekhawatiran-khawatiran yang tadi diungkapkan tidak benar. Itu adalah kekhawatiran saja dan dalam kenyataannya pemilu tetap seperti semula, pilpres seperti semula," jelas dia.

"Setiap partai punya hak yang sama mencalonkan, setiap caleg punya hak yang sama kampanye dan mendapatkan perlakukan yang sama."

"Begitu juga setiap capres memiliki hak yang sama, penyelenggara juga melakukan yang ini dengan fair, baik, dan netral," tutup dia. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jokowi Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 karena Sakit Hati dengan PDIP dan Ganjar Pranowo?