TRIBUNWOW.COM - Pria paruh baya berinisial BM (54) ditangkap lantaran diduga melakukan pecabulan dan persetubuhan terhadap anak di bawah umur.
Ia diduga telah mencabuli 17 anak dari usia 13 hingga 17 tahun di apartemennya, wilayah Kabupaten Sleman.
Duda itu pun akhirnya dibekuk Dit Reskrimum Polda DIY seusai dugaan kejahatannya terbongkar.
Baca juga: Tak Cuma Dipecat Perusahaan, Bos Cabul Cikarang Diberhentikan Kampus UPB, Kini Diam Tertunduk Lesu
Adapun aksi pelaku diperbuat hanya karena mencari sensasi baru dengan cara menyetubuhi siswi yang masih di bawah umur.
"Motif tersangka ini mencari sensasi. Mencari sensasi dengan melakukan hubungan badan terhadap anak-anak di bawah umur dengan alasan bahwa anak-anak yang masih di bawah umur ini belum banyak yang menggunakan. Ini keterangan dari tersangka," kata Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP K. Tri Panungko di Mapolda DIY, Senin (29/5/2023).
Jumlah korban dari perbuatan cabul tersangka cukup banyak.
Namun yang masih berusia anak-anak berjumlah 17 orang.
Baca juga: DENDAM pada Istri, Ayah di Medan Cekoki Sabu-sabu lalu Rudapaksa Anak Selama 3 Tahun: Saya Khilaf
Para korban ini dirayu oleh korban untuk melakukan hubungan badan dengan iming-iming imbalan uang.
Dalam melakukan aksinya, tersangka juga merekam menggunakan handphone dengan dalih kenang-kenangan.
Tri Panungko bercerita, terbongkarnya kasus persetubuhan terhadap anak yang rata-rata pelajar ini bermula razia handphone yang dilakukan oleh guru di salah satu sekolah pada 25 Januari 2023 lalu.
Saat itu, salah satu guru tempat korban belajar melakukan handphone milik para siswa.
Setelah dicek, dalam aplikasi chatting di salah satu handphone muridnya, ada pesan yang isinya membahas foto telanjang salah satu korban.
Murid tersebut diduga melakukan transaksi protitusi online bersama teman-temannya.
Guru tersebut kemudian melaporkan temuan tersebut ke Polda DIY.
Laporan tersebut ditindaklanjuti Direktorat Reserse Kriminal Umum dengan melakukan penelusuran investigasi.
Baca juga: Seusai Rudapaksa dan Bunuh Gadis 14 Tahun, Anak di Surabaya Pergi Temui Orangtua Korban