Tapi karena tidak ada pengakuan, sehingga kami lapor Polisi," jelas ibu korban yang juga kasubag di Dinas PPPA Kota Bitung, Selasa (23/5/2023).
Pihaknya juga sempat menanyakan ke anak, namun masih belum mau bilang.
Korban katakan, lebam itu kena penggaris saat main dengan teman.
Baca juga: Dipicu Rasa Curiga Istri seusai Nonton TikTok, Oknum Polisi Main Hakim Sendiri Gerebek Rumah Warga
Sebagai seorang ibu, punya insting yang lain terhadap keadaan sang anak.
Lalu berhasil membuat sang anak mengaku bahwa lebam itu karena kekerasan menggunakan mistar oleh gurunya berulang-ulang.
"Alasan sang guru melakukan kekerasan, menurut keterangan korban karena korban tak bisa membaca," tambahnya.
Pihaknya juga telah mengantongi hasil visum, dari rumah sakit yang mana korban mengalami kekerasan.
Terpisah Kepala UPTD PPA Dinas P3A Kota Bitung Ellen Kambey menambahkan pihaknya bersama ibu korban sempat datang mempertanyakan masalah ini ke pihak sekolah.
"Kami juga melakukan pendampingan konselong ke korban dan orang tua korban, karena korban sempat trauma dan taku datang sekolah," jelas Ellen Kambey.
Bahkan orang tuanya berencana tak akan menyekolahkan anaknya lagi di TK swasta itu, padahal korban tak lama lagi akan ujian. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Kronologi Guru di Bitung Aniaya Murid TK, Berawal dari Korban Tak Bisa Baca, Ending Badan Biru-biru