1. Potensi ke Persija Jakarta
Kabar Karim Rossi ke Persija Jakarta hingga saat ini masih belum temui titik terang.
Seperti diketahui, Persija Jakarta menaruh hati untuk mendatangkan Karim Rossi yang disinyalir bakal menggantikan peran dari Abdulla Yusuf Helal atau Michael Krmencik.
Kabar masuknya nama Karim Rossi ke dalam lis belanja Persija Jakarta diungkap oleh akun seputar sepak bola Indonesia, @pasukan.ngapak.
"Persija Jakarta wangsitnya segera mendatangkan striker Dewa United (tahap nego)," tulis@pasukan.ngapak.
Menilik pada kedalaman skuad yang dimiliki dan potensi pergerakan transfer Persija Jakarta, potensi kedatangan Karim Rossi ke skuad Macan Kemayoran masih terbuka lebar.
Namun dengan catatan, satu di antara Sinan Bakis atau Fabian Schleusener tak jadi didatangkan oleh Persija Jakarta.
Selain itu, kekuatan finansial besar Persija Jakarta bisa saja membuat Karim Rossi berpikir dua kali menolak tawaran menggiurkan yang bisa saja diberikan.
Baca juga: PROFIL Jesus Imaz: Otak Serangan Spanyol Bidikan Persija Jakarta, Jakmania-Jak Angel Dijamin Suka
2. Potensi ke PSIS Semarang
Setali tiga uang dengan kabar Karim Rossi ke Persija Jakarta, perkembangan transfer kepindahan pemain asal Swiss itu ke PSIS Semarang juga belum temui titik terang.
Meski tak semasif kabar hengkangnya ke Persija Jakarta, potensi PSIS Semarang gaet Karim Rossi terlihat dari aksi sang bomber yang kedapatan memfollow akun Instagram Laskar Mahesa Jenar.
Entah apa maksudnya, namun, jika menilik dari komposisi skuad asing PSIS Semarang saat ini, aksi follow Karim Rossi bisa dikatakan sebagai kode dirinya tengah menjajaki komunikasi dengan Laskar Mahesa Jenar.
Potensi itu bisa saja terjadi karena saat ini slot PSIS Semarang menyisakan satu untuk pemain non asia.
Terlebih, PSIS Semarang pada musim lalu telah mencoba bermain full attack dengan menggaet Vitinho yang bisa bermain di posisi sayap dan juga gelandang serang.
Selain itu, klub yang bermarkas di Stadion Jatidiri itu juga sudah memperdalam skuadnya di lini belakang dengan mendatangkan Bayu Fiqri, M Sabillah, dan juga Haykal Alhafiz.