Terkini Daerah

Komnas Perempuan Sorot Sikap Netizen Nyinyir Pakaian Karyawati Cikarang yang Jadi Korban Bos Mesum

Editor: Anung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah kasus viral gaya hidup AD menjadi sorotan, Sabtu (13/5/2023).

TRIBUNWOW.COM - Vokal bersuara menceritakan pelecehan seksual yang ia alami, karyawati di Cikarang berinisial AD justru menjadi target hujatan para netizen Indonesia.

Dalam kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh bos perusahaan berinisial HK, warganet menilai kasus terjadi karena kesalahan AD sendiri.

Dikutip TribunWow dari Kompas, sikap netizen ini kemudian disorot oleh Komnas Perempuan.

Baca juga: Setelah Kasus Viral, AD Korban Bos Mesum di Cikarang Wira-wiri di TV, Singgung Keinginan Jadi Artis

"Kondisi ini malah semakin menyudutkan perempuan korban karena mendapatkan stigma dan mengalami kekerasan berlapis," Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Satyawanti Mashudi kepada Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Satyawanti menilai, perilaku bos perusahaan yang mengajak "staycation" pekerja perempuannya itu sebagai modus eksploitasi seksual.

"Atasan menggunakan relasi timpang dan kerentanan dari perempuan pekerja untuk memperoleh keuntungannya, dalam hal ini adalah layanan seksual," ucap Satyawanti.

Penyalahgunaan relasi kuasa tersebut, kata Satyawanti, yang dimaksud dengan eksploitasi seksual.

Modus ini, kata dia, masih sering ditemukan di ranah publik, baik itu di dunia kerja atau pun lembaga pendidikan.

Menurut Satyawanti, eksploitasi seksual adalah salah satu tindakan yang dapat diproses hukum menurut Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).

Korban berinisial AD (23) dihujani beragam perkataan tak pantas di media sosial seolah karyawati itu pantas menerima konsekuensi atas paras cantik dan cara berbusananya.

Dalam video yang diposting oleh salah satu akun TikTok @ik***ngestu***, beragam komentar negatif justru ditulis warganet terhadap AD, salah satunya soal penampilannya.

"Dari penampilan udah kelihatan sih," tulis akun @ju****eligu**ng.

Sayangnya, kata Satyawanti, sikap menyalahkan korban atau victim blaming masih dijumpai di masyarakat.

Sikap itu juga kerap dianggap sebagai reaksi yang secara umum terjadi.

"Kondisi ini malah semakin menyudutkan perempuan korban karena mendapatkan stigma dan mengalami kekerasan berlapis," ucap Satyawanti.

Dampak victim blaming ini dapat membuat korban merasa seolah-olah mereka diserang terus-terusan yang bisa berkembang menjadi gangguan mental, seperti gangguan kecemasan dan depresi.

Aktivis Perempuan dan Konsultan Gender, Tunggal Pawestri mengapresiasi langkah AD (24) yang melaporkan bosnya ke kepolisian.

Menurut Tunggal, langkah yang dilakukan AD saat ini masih sangat jarang dilakukan oleh perempuan korban pelecehan seksual.

Foto kanan: Wajah bos yang diduga ajak staycation karyawatinya, Minggu (14/5/2023). Foto kiri: Berikut ini isi chat bos ajak karyawati ngamar pada Senin (8/5/2023). (TribunBogor dan Telegram Opposite6890)

Baca juga: Hubungi Pacar Karyawati hingga Dichat Mahasiswa, Ini Kondisi Bos di Cikarang seusai Kasusnya Viral

"Biasanya mereka (korban pelecehan) cenderung menutup atau hanya menceritakan ke teman-teman terdekat atau di lingkaran kerjanya," jelas Tunggal.

Kendati demikian, Tunggal mengaku begitu geram dengan kasus yang menimpa AD yang diwarnai dengan dengan iming-iming perpanjangan kontrak kerja.

Perilaku atasannya itu pun tak hanya sekali dua kali. Pelaku yang mempunyai posisi manager itu kerap mengancam memutus kontrak AD karena tak pernah terima ajakannya.

Terduga pelaku, yakni H, sudah mendapatkan sanksi dari kantor tempat ia bekerja.

Pelaku kini sudah dinonaktifkan dari PT Ikeda, sebuah perusahaan alih daya atau outsourcing. H diketahui juga sebagai seorang dosen jurusan Teknik Industri di Universitas Pelita Bangsa, Desa Cibatu, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teganya Warganet Hujat Karyawati yang Ungkap Eksploitasi Seksual Bos dengan Modus Ajak "Staycation""