Pemilu 2024

PDIP Disebut Ingin Menjaring Kader NU untuk Jadi Cawapres, PPP Persiapkan Sosok Nasaruddin Umar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, memberi keterangan kepada pers seusai jumpa pers Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1439 H, Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (14/6/2018).

TRIBUNWOW.COM - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar sedang diisukan untuk menjadi pasangan Ganjar Pranowo sebagai cawapres di Pemilu 2024.

Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy menilai Nasaruddin Umar memang layak menjadi kandidatcawapres untuk Ganjar Pranowo.

Menurut Romahurmuziy , latar belakang Nasaruddin bisa melengkapi Ganjar dan memperbesar pengaruh pada konstituen.

Baca juga: Penolakan Israel Main di Piala Dunia U-20 oleh Ganjar Dianggap Pas dengan Capres Pilihan Jokowi

“Kiai Nasar memiliki kriteria yang sesuai, yaitu tokoh luar Jawa, memiliki warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama, dan bisa diterima luas oleh banyak kalangan,” ujar Rommy dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Romahurmuziy mengatakan, saat ini Nasar menjadi salah satu figur yang tengah dipersiapkan PPP untuk bisa mendampingi Ganjar.

“Kiai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar,” ucap dia.

Baca juga: Soal Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Nasaruddin Umar Beri Kode Penolakan: Di Balik Layar Saja

Sementara itu, Rommy tak menampik ada sejumlah nama lain yang juga sedang didekati oleh PPP untuk ditawarkan sebagai cawapres Ganjar, salah satunya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

“Kan Pak Nasar salah satunya (kandidat cawapres). Nama Sandi masih adalah,” kata dia.

Sebelumnya, politisi PDIP Aria Bima yakin ada tokoh NU yang masuk dalam kandidat cawapres yang sedang dipertimbangkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebab, Megawati memiliki rekam jejak selalu menggandeng kader NU untuk menghadapi pemilihan presiden (pilpres).

Pertama, putri Bung Karno itu mengajak Hasyim Muzadi menjadi cawapresnya pada Pilpres 2004.

Kemudian, ia memilih Jusuf Kalla menjadi pendamping Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2014.

Terakhir, Megawati menyetujui Ma’ruf Amin maju sebagai RI-2 pada Pilpres 2019. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akui Sedang "Elus-elus" Nasaruddin Umar Jadi Cawapres Ganjar, PPP: Pak Kiai Punya Kriteria yang Sesuai."