Marak penipuan dengan modus masuk grup WA secara acak
Kembali ke kasus penipuan online yang mencatut nama marketplace, para penipu mengatasnamakan dirinya sebagai merchant atau afiliasi dari marketplace besar.
Mereka lantas mengiming-imingi sejumlah komisi tertentu ke korban melalui program berhadiah.
Sementara itu para korban secara acak dimasukan ke grup WhatsApp.
Grup itu menjadi wadah bagi para penipu dan korban untuk berkomunikasi, termasuk mengiming-imingi komisi mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah bila mereka bersedia menuntaskan sejumlah misi.
Agar korban percaya, tim dari penipu juga mengunggah testimoni yang seolah membenarkan adanya komisi yang bisa didapatkan.
Korban yang berminat menjalankan misi lantas diminta untuk mengirimkan data diri termasuk rekening untuk melancarkan transaksi transfer komisi.
Meski awalnya komisi itu benar-benar dikirimkan oleh pelaku penipuan, seiring waktu korban diminta untuk mengisi saldo hingga jutaan rupiah untuk mencairkan komisi yang nilainya lebih besar.
Saldo itulah yang kemudian ditahan oleh pelaku penipuan sehingga menimbulkan kerugian bagi korban.
Agar terhindar dari penipuan online, Anda bisa menerapkan tips agar tidak dimasukkan ke grup WA sembarangan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-hati Penipuan, Ini Tips Agar Tidak Dimasukkan ke Grup WhatsApp Sembarangan"