TRIBUNWOW.COM - Selama bertahun-tahun seorang ayah di Minahasa, Sulawesi Utara melakukan aksi bejat merudapaksa anak kandungnya sendiri yakni AM.
Pelaku berinisial HM (52) bahkan sempat melakukan tindakan asusila terhadap putri dari korban pertamanya yakni JR.
Dikutip TribunWow dari TribunMinahasa, kasus rudapaksa sedarah dua generasi ini baru terungkap setelah petugas sensus penduduk mendatangi kediaman pelaku dan merasa curiga terkait kondisi keluarga pelaku.
Baca juga: Siswi SMP di Kendari Dirudapaksa Kakak Temannya, Ibu Korban Sempat Lihat Putrinya Lewat CCTV
Mirisnya JR juga hamil hingga melahirkan seorang anak laki-laki.
Polres Minahasa melalui Unit PPA saat dikonfirmasi Tribunmanado.co.id membenarkan kasus persetubuhan antara ayah dan anak kandung tersebut.
Kanit PPA Polres Minahasa, Ipda Yuli Oraile, mengungkapkan pelaku melakukan perbuatan bejat itu di area perkebunan desa tersebut.
"Perbuatan pelaku yang sudah bertahun-tahun akhirnya terungkap saat petugas sensus penduduk mendatangi rumahnya untuk melakukan pendataan keluarga," kata Yuli Oraile kepada Tribunmanado.co.id, Selasa (2/5/2023).
Lanjutnya, saat itu petugas heran, anak perempuan yang kedua yang belum menikah sedang dalam keadaan hamil dan tidak memiliki pasangan.
"Petugas yang merasa curiga langsung melaporkan kejanggalan tersebut ke pemerintah desa dan pihak kepolisian,” ungkap Yuli Oraile.
Korban bersama ibu kandung pun langsung dibawa oleh petugas kesehatan dan dimintai keterangan, sementara pelaku berhasil diamankan dan digiring di Mako Polres Minahasa.
Kata Yuli Oraile, saat diinterogasi, kedua korban akhirnya mengaku telah disetubuhi oleh ayah kandungnya secara berulang-ulang.
“Jadi pelaku mencabuli anaknya yang pertama dan melahirkan anak perempuan, kemudian pelaku kembali mencabuli anak perempuan dari anak pertama hingga kembali melahirkan anak laki-laki,” jelas Yuli Oraile.
Herannya, kasus percabulan ini bahkan sudah diketahui oleh sejumlah warga setempat namun tak ada yang berani melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.
“Keluarga korban adalah keluarga yang tinggal jauh dari keramaian desa, jadi sulit dijangkau oleh warga sekitar,” bebernya.
Yuli Oraile melanjutkan, modus pelaku adalah dengan membujuk menggunakan uang.