TRIBUNWOW.COM - Sempat didatangi polisi, pemilik bengkel Hen's Motor yang viral di media sosial membantah telah memasang tarif tak masuk akal.
Dilansir TribunWow.com, bengkel yang berlokasi di Jalan Raya Sirkuit Sentul, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat tersebut jadi sorotan setelah menagih Rp 2,7 juta pada pelanggan yang berniat mengganti oli motornya.
Namun pihak bengkel membantah telah melakukan penipuan dan pemerasan dan menyatakan tarif tersebut untuk membayar onderdil dan jasa sesuai kesepakatan dengan pelanggan.
Baca juga: Polisi Datangi Bengkel Viral yang Getok Harga di Bogor, Pemilik Bantah Menipu dan Sebut Salah Paham
Saat didatangi TribunnewsBogor.com, Senin (1/5/2023), bengkel tersebut masih ramai dikunjungi pelanggan.
Namun lantaran pemilik sedang tak ada di lokasi, para pegawai bengkel enggan memberikan konfirmasi.
Di sisi lain, Kapolsek Babakan Madang AKP Susilo Tri Wibowo sempat menyampaikan keterangan dari pemilik soal masalah tersebut.
Kepada polisi, pihak bengkel mengklaim kejadian tersebut hanyalah salah paham.
Hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi sehingga pihak bengkel membongkar kendaraan pelanggan dan menerapkan tarif yang menurutnya sesuai.
Baca juga: Viral Bengkel Tipu-tipu di Bogor, Ganti Oli Bayar Rp 2,7 Juta hingga Motor Justru Rusak Dipreteli
"Dari hasil komunikasi yang kami lakukan dengan pihak bengkel, hal tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi saja sejak awal antara konsumen dan pihak bengkel mengenai pengerjaan bongkar pasang onderdil dari kendaraan yang sudah terlanjur dibongkar," kata Susilo.
Menurut narasi dari pihak bengkel, pembongkaran mesin tersebut sudah sesuai persetujuan dari pelanggan.
Akan tetapi, setelah mesin kendaraan di bongkar, pihak bengkel mengaku menemukan sejumlah sparepart yang harus diganti.
Akan tetapi, pelanggan tersebut justru ogah membayar lantaran kaget melihat nominal tagihan sebesar Rp 2.745.000.
"Si konsumen mengatakan, 'Ya sudah dibongkar saja'. Si konsumen juga mungkin mikirnya cuman habis berapa," ungkap Kapolres Bogor AKBP IMan Imanuddin dikutip Kompas.com, Senin (1/5/2023).
"Karena harganya menurut si konsumen ini mahal banget. Akhirnya terjadilah cekcok dan kemudian si pemilik bengkel disuruh pasang yang sudah dibongkar."
Pihak bengkel menolak mengembalikan lantaran ada ongkos bongkar yang harus dibayar terlebih dulu oleh konsumen.