Virus Corona

Perdana Menteri Thailand Prihatin dengan Meningkatnya Kasus Covid-19 setelah Liburan Panjang

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Via
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Para siswa mengenakan masker di tengah kekhawatiran wabah coronavirus novel atau Covid-19 di Universitas Sains dan Teknologi Hanoi, Vietnam, Senin (2/3/2020). Data dari Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) menunjukkan lonjakan kasus Covid-19 selama dan setelah liburan panjang Songkran Thailand.

TRIBUNWOW.COM - Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengakui ada lonjakan kasus Covid-19.

Prayut Chan-o-cha mengatakan prihatin atas kasus Covid-19 yang melonjak setelah liburan panjang, dikutip TribunWoW.com dari Channel News Asia.

Sang perdana menteri lalu mendesak kelompok rentan terkena Covid-19 untuk mendapatkan vaksin penguat, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer akan Dijual Lebih Banyak dengan Biaya Murah untuk Negara-negara Miskin

Hal itu dikatakan oleh juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri.

“Perdana Menteri telah mengikuti situasi pandemi Covid-19 dan memerintahkan Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk terus menilai situasi serta memantau dengan cermat penyebaran sub-varian XBB.1.16,” kata Anucha.

Data dari Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) menunjukkan lonjakan kasus Covid-19 selama dan setelah liburan panjang Songkran Thailand dua minggu lalu.

Antara 9 dan 15 April, departemen tersebut melaporkan 435 kasus baru sebelum jumlahnya melonjak menjadi 1.088 pada minggu berikutnya.

Baca juga: Performa Menurun, Yusuf Kabarnya akan Dipinjamkan Persija ke Liga Thailand, Krmencik-Hanno?

Peningkatan tersebut diperkirakan akan berlanjut selama 1-2 minggu ke depan, kata direktur jenderal DDC Tares Krassanairawiwong pada hari Rabu.

Menurut Mr Anucha, penyebaran Covid-19 lazim di kota-kota besar dengan kepadatan penduduk yang tinggi seperti Bangkok, Phuket, Chiang Mai dan Chonburi.

Dia menambahkan bahwa sebagian besar kasus ditularkan di antara keluarga dan pertemuan besar.

Warga disarankan untuk mendapatkan satu dosis per tahun dan vaksin harus diberikan setidaknya tiga bulan setelah dosis sebelumnya atau infeksi Covid-19. (TribunWoW.com/ Tiffany Marantika)