Terkini Daerah

Geger Penjual Bubur Boyolali Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Polisi Ungkap Penyebab Kematian

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi melakukan olah TKP kejadian diduga pembunuhan seorang wanita penjual bubur bernama Jumiyem (64) di Dukuh Sidosari RT 16 RW 8, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Kamis (6/4/2023).

TRIBUNWOW.COM - Warga sekitar dikagetkan dengan penemuan jasad Jumiyem (64), wanita penjual bubur di rumahnya, Dukuh Sidosari, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (6/4/2023).

Dilansir TribunWow.com, jasad korban tergeletak di dapur rumahnya dengan kondisi mengenaskan.

Pihak kepolisian pun membeberkan fakta-fakta awal terkait kematian janda beranak satu tersebut.

Baca juga: Tak Sempat Teriak, Korban Pembunuhan Dukun Banjarnegara Tunjukkan Reaksi Berikut setelah Minum Racun

Rupanya, Jumiyem tewas lantaran tubuhnya penuh luka-luka bekas hantaman benda tumpul.

Terutama di bagian kepala yang membuatnya tewas di tengah genangan darahnya sendiri.

"Iya kita masih olah TKP. Ada beberapa luka di bagian tubuhnya. sebagian di kepala," kata Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Donna Briadi, dikutip TribunSolo.com, Kamis (6/4/2023).

Donna menegaskan kasus tersebut merupakan pembunuhan yang pelakunya masih dalam penyelidikan.

Selain melakukan olah TKP, pihak kepolisian juga memeriksa saksi-saksi untuk menemukan petunjuk.

"Pembunuhan yang jelas, cuma ya masih kita kroscek dulu."

Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah pembunuhan ini terkait dengan dugaan perampokan lantaran belum dipastikan ada tidaknya barang yang hilang.

"Belum itu masih kita dalami," tandasnya.

Ilustrasi Pembunuhan (TribunWow.com/Rusintha Mahayu)

Baca juga: Terungkap Identitas 4 Korban Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara, Mayoritas dari Luar Jawa

Kronologi Penemuan

Jasad Jumiyem pertama kali ditemukan oleh kakak ipar korban, Suyati (71), yang awalnya berniat membeli gula pada Kamis (6/4/2023) pukul 09.30 WIB.

Namun ia sempat curiga lantaran warung bubur korban yang biasanya buka pukul 06.00 WIB, masih tampak tertutup.

Suyati yang rumahnya tak jauh dari kediaman korban, lantas mencari keberadaan Jumiyem ke belakang rumah.

Halaman
12