TRIBUNWOW.COM - Jonathan Latumahina, ayah korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20) mengungkap perkembangan kondisi D (17).
Dilansir TribunWow.com, setelah dianiaya brutal oleh Mario Dandy, D mengalami mengalami Diffuse Axonal Injury (DAI) stage 2.
Menurut Jonathan, kini kesehatan D sudah mengalami banyak kemajuan dibandingkan saat awal masuk di rumah sakit.
Hal itu diungkapkan Jonathan dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (3/4/2023).
Baca juga: Sindiran Menohok Ayah D saat Mario Dandy dan Rafael Alun Jadi Tahanan: Keluarga Apa Timnas Belanda?
Dalam kesempatan itu, Jonathan menceritakan parahnya kondisi D setelah dianiaya Mario Dandy.
"Penyebabnya adalah trauma keras yang menyebakan otaknya berputar dan sarafnya putus semua," ucap Jonathan.
Sejak dianiaya, D terbaring koma selama 8 hari di rumah sakit.
Saat pertama kali diselamatkan, D sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.
Bahkan, Jonathan mengibaratkan kondisi D saat itu layaknya orang yang sudah mati.
"Seperti orang meninggal tapi masih bernapas, karena saat disenter matanya tidak ada respons sama sekali ," jelas Jonathan.
"Pada hari ke-8 sudah bisa membuka mata tapi belum sadar."
Baca juga: Viral Tanggapan Ayah D soal Tangisan Ibu Mario Dandy yang Sesenggukan di TV: Sekarang Masih Palsu
Diprediksi D tak akan kembali ke kondisi semula.
Jonathan juga menyebut D kemungkinan besar tak akan bisa melanjutkan sekolah.
"Dokter menyatakan ini tidak akan mampu kembali seperti semula."
"Jadi memang benar dia tidak akan bisa sekolah lagi sampai batas yang belum kita tahu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, menderita diffuse axonal injury, D dikabarkan akan menderita cacat permanen serta penurunan kualitas hidup.
Kabar ini disampaikan oleh ayah D yakni Jonathan Latumahina lewat akun Twitternya @seeksixsuck, Kamis (30/3/2023).
Dikutip TribunWow, rasa kesal dan jengkel pun diluapkan oleh Jonathan terhadap para tersangka penganiayaan D yakni Mario Dandy Satriyo, AGH, dan Shane Lukas.
Baca juga: Ayah D Tulis Pesan soal Vonis untuk Mario Dandy dkk: Mereka Sedang Mengemis Simpati Publik
Dalam cuitannya tersebut, awalnya Jonathan menjelaskan bahwa serabut-serabut syaraf di otak anaknya pecah karena penganiayaan brutal yang dilakukan oleh Dandy.
Melihat kondisi anaknya tersebut, Jonathan kesal para pelaku masih bisa mencari simpati melalui media.
Di akhir cuitannya tersebut Jonathan menyatakan akan terus memburu para pelaku.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Jonathan:
"Diffuse axonal injury
Dalam kepala ini ada otak yang penuh dengan akson (serabut syaraf) yang jumlahnya jutaan seperti kabel. Tugas akson adalah untuk komunikasi antar syaraf.
Ketika otak mengalami trauma berat, maka otak terjadi pergeseran ekstrim yang menyebabkan serabut2 syaraf ini pecah. David alami ini dan koma
Efek dari DAI adalah penurunan kualitas hidup dan cacat permanen.
Dan pada saat yang sama para pelaku ngemis-ngemis caper di media2 jualan kemiskinan, jualan salah didik, jualan trauma masa kecil dan semua hal lain.
YANG KALIAN OBRAL DI MEDIA ITU GAK SEUJUNG KUKUNYA DAVID YANG DAMPAKNYA PERMANEN!
I will hunt you down."
Baca juga: Viral Dukun Pencabut Nyawa asal Banjarnegara, Cari Mangsa Lewat Facebook dan Bunuh dengan Racun
Di sisi lain, Mellisa Anggraini yang merupakan kuasa hukum dari D menemukan hal mengejutkan.
Ia menemukan secarik kertas berisikan pesan tulisan dari D saat mengunjungi sekolah tempat korbannya belajar.
Dikutip TribunWow dari Twitter @seeksixsuck, hal ini disampaikan oleh orangtua korban yakni Jonathan Latumahina.
"Ini @MellisA_An di bangkunya david di PL dan nemu sticky note david pas awal masuk sekolah," tulis Jonathan.
Dalam cuitannya tersebut, Jonathan menyertakan sebuah foto di mana Mellisa menemukan kertas kecil berisi tulisan D saat dulu masih sekolah.
"CDO alias D
Hal yang akan ditingkatkan:
-nilai
-semangat
- lebih serius belajar
Target nilai rata-rata:
80
kata motivasi:
Kalo ga punya mama jangan ngecewain papa." tulis korban.
Pada cuitan sebelumnya, Jonathan menyampaikan terima kasih kepada sekolah anaknya yang menyempatkan diri menggelar doa bersama.
"Terimakasih tak terhingga untuk SMA PL Brawijaya yang sore ini mengadakan buka bersama dan doa untuk david.
Terimakasih ASJB (Alumni SLTA Jakarta Bersama) untuk perhatian dan doanya bagi david.
Terimakasih
@Official_Ansor." (TribunWow.com)