Pilpres 2024

Sudjiwo Tedjo Cecar Anies Baswedan soal Nasib IKN, Eks Gubernur DKI Sempat Berkelit: Lanjut Gak?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budayawan Sudjiwo Tedjo (kiri) dan bakal calon presiden Anies Baswedab (kanan). Sudjiwo Tedjo mencecar Anies Baswedan soal nasib Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara jika Anies Baswedan menjadi presiden.

TRIBUNWOW.COM - Bakal calon presiden (Capres) 2024, Anies Baswedan dicecar budayawan Sudjiwo Tedjo saat membahas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terjadi saat Anies Baswedan menjadi bintang tamu dalam acara Q&A Metro TV, Minggu (2/4/2023).

Selain Sudjiwo Tedjo, ada pula Komika Kiky Saputri dalam acara itu.

Mulanya, Anies ditanya soal alasannya bersedia maju sebagai capres 2024.

Baca juga: Beda Nasib seusai Polemik Timnas U-20, Anies Untung, Ganjar Pranowo Buntung, Ini Kata Pengamat

"Saya tugas di Jakata udah selesai, menjelang selesai saya dinominasikan, kemudian saya sampaikan saya siap," ujar Anies, dikutip dari kanal YouTube Metro TV, Minggu (2/4/2023).

"Yang kami tawarkan, satu adalah gagasan, yang kedua rekan jejak di dalam melaksanakan gagasan."

Anies menganggap menjadi capres adalah amanah untuknya.

Jika tak ada yang mendapat tawaran, Anies pun mengaku tak ingin mencalonkan diri di Pilpres 2024.

"Jadi saya siap, saya komit untuk menyeriusi, ini sebagai panggilan tugas," tutur Anies.

"Kalau dapat tugas kita jalannya, kalau enggak ya kita jalankan yang lain."

Calon presiden (capres) Anies Baswedan saat berfoto bersama ibu-ibu di acara acara Tasyakur Milad ke-42 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)di Istora Senayan. (Instagram @aniesbaswedan)

Baca juga: Minta Ganjar Bersyukur pada Surya Paloh soal Pencapresan Anies, NasDem: Sebelumnya Dihina-hina PDIP 

Ucapan Anies itu langsung disambung Sudjiwo Tedjo.

Anies ditanya soal nasib IKN jika ia menjadi presiden selanjutnya.

"Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dilanjutkan enggak kalau jadi presiden?," tanya Sudjiwo.

"Jawaban sederhananya, itu kan undang-undang dan sudah dilaksanakan," kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat dicecar pertanyaan oleh Sudjiwo.

"Tapi kan undang-undang bisa diubah," balas Sudjiwo.

"Tentu, apa pun bisa diubah," kata Anies.

"Jadi nanti bisa diubah?," jawab Sudjiwo.

"Sampai saat ini enggak ada perubahan kan?," kata Anies menimpali.

'Pada saat Anies Baswedan jadi presiden," ujar Sudjiwo lagi.

Anies menegaskan hingga kini tak memiliki rencana menghentikan proyek IKN jika menjadi presiden kelak.

"Enggak ada rencana mengubah, justru kita akan laksanakan ," tukas Anies.

Baca juga: Viral Gibran Posting Voting Tokoh Favorit, Anak Jokowi Ungguli Prabowo, Ganjar hingga Anies

Blunder Sosok Cawapres Anies

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digadang-gadang bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

Dilansir TribunWow.com, dugaan itu diungkap Direktur Ekesekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.

Menurut Dedi, AHY merupakan kandidat unggul cawapres Anies Baswedan.

Apalagi, beberapa waktu belakangan ini AHY dan Anies menunjukkan kedekatan spesial.

"Dari lingkaran paling dekat (Anies) ada AHY. Selain miliki popularitas dan elektabilitas, AHY juga menjadi mesin politik partai," ungkap Dedi, dikutip dari Kompas.com.

"Sehingga bisa disebut kandidat unggul dibanding kandidat lainnya."

Kendati demikian, Dedi menyebut AHY masih harus memenuhi kriteria untuk menjadi cawapres Anies.

Baca juga: Blunder Sosok Cawapres Anies Baswedan Belum Terjawab, NasDem: AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya

Satu di antaranya adalah kemapanan dalam mengurus birokrasi.

Selain AHY, nama-nama yang memiliki sebagian syarat untuk menjadi cawapres Anies adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Keta Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto.

Hanya saja, kedua tokoh tersebut tak tergabung dalam Koalisi Perubahan.

"Mereka (Muhaimin dan Airlangga) di luar koalisi dan elektabilitas rendah secara personal," katanya.

Nama lain yang digadang-gadang menjadi cawapres Anies adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Meski tak berasal dari partai, Khofifah dianggap cukup potensial karena menjadi tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU).

"Khofifah Indar Parawansa yang mungkin bisa menjanjikan suara muslimat NU, tetapi tentu ada kriteria lain yang Khofifah belum tentu memenuhi," ungkap Dedi.

"Terlebih akhir ini Khofifah sedang diramaikan dengan kasus rasuah yang mulai mengemuka di Jatim."

Baca juga: Saat Tim Anies Baswedan Inginkan Tokoh NU Jadi Cawapres, tapi Ditolak PBNU: Jangan Tarik-tarik NU

Tokoh lain yang berpotensi menjadi cawapres Anies, kata Dedi, misalnya mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Tiga nama ini dinilai masih memiliki catatan yang baik yaitu tingkat kerentanan politik yang rendah.

"Dan terbukti, (mereka) berhasil memimpin di bidangnya masing-masing. Kelebihan usung tokoh di luar partai, bisa imbang Anies yang sama-sama non kader partai," tukasnya.

(TribunWow.com)

Baca artikel lain terkait