Berita Viral

Fakta Viral Ayah Pukuli Anak karena Coret Dinding Sekolah, Korban sampai Nangis Minta Ampun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pemukulan. Viral di media sosial video seorang ayah berinisial TA (43) yang tega memukuli anak kandungnya sendiri dengan kayu, ini faktanya.

TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial video seorang ayah berinisial TA (43) yang tega memukuli anak kandungnya sendiri dengan kayu.

Bocah berinisial AS (10) itu bahkan sampai memohon ampun dan menangis, tatkala mendapat penyiksaan dari sang ayah.

Peristiwa penganiayaan yang viral itu terjadi di area sekolah di Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Rabu (22/3/2022).

Berikut fakta-fakta ayah pukuli anak yang viral tersebut:

Baca juga: Viral Pebalap Liar Nekat Potong Jalur Mobil Presiden Jokowi di Makassar, Begini Nasibnya

Kesal dan Malu Anak Coret Dinding Sekolah

Kapolsek Poelang Iptu Bustaman buka suara terkait viralnya video seorang ayah berinisial TA (43) memukuli anaknya, AS (10) dengan kayu.

Iptu Bustaman menjelaskan, peristiwa yang terjadi itu dilatarbelakangi karena adanya laporan guru korban.

Dalam pernyataan Iptu Bustaman, saat itu guru AS menginformasikan bahwa bocah 10 tahun itu melakukan perusakan dan mencoret dinding sekolah.

Dari keterangan yang didapat, korban menggunakan tinta printer untuk mencorat-coret tembok sekolah.

Tak hanya itu saja, korban juga menghambur-hamburkan buku saat di sekolah. 

Mendengar laporan dari guru sang anak, TA lantas merasa malu dengan kelakuan AS di sekolah.

Tak segan-segan, TA kemudian memukul AS di area sekolah.

Saat memukuli sang anak, saat itu kejadian tersebut juga disaksikan ibu serta teman-teman korban.

"Ayahnya ini mendapat laporan dari gurunya terkait kelakuan anaknya yang menghambur buku-buku di sekolah tersebut sekaligus mengotori dinding sekolah dengan tinta suntikan printer," kata Iptu Bustaman dikutip dari TribunSultra, Rabu (29/3/2023).

IPTU Bustaman menyebut aksi pemukulan itu merupakan akumulasi kekesalan ayahnya terhadap sifat anaknya yang selama ini dianggap nakal.

Halaman
12