Statement ini disampaikan oleh Mellisa seusai menuliskan sebuah utas panjang bagaimana sebelum penganiayaan terjadi, AGH diduga mengadu domba Dandy dan D hingga aksi merokok saat korban D dianiaya.
"Cukup menggelikan sbnrnya, jika kemudian tersangka S jg pelaku anak AG ini dideskripsikan anak polos, lugu, dan mdh tertekan..sementara yang 1 ikut ngomong dg santainya "den enak main bola" yang satu bakar rokok disisi tubuh anak korban yang tengah dianiaya..sadis!" tulis Mellisa.
Sebelumnya diberitakan, Mellisa mengatakan tuduhan pelecehan itu hanyalah fitnah yang dilayangkan Mario Dandy cs kepada D.
"Mereka menebar fitnah korban melakukan pelecehan," ungkap Mellisa, dikutip dari TribunJakarta.
Menurut Mellisa, sebelum penganiayaan AGH-lah yang kerap lebih dulu menghubungi D.
Ia menduga AGH kala itu masih berusaha mencari perhatian (caper) pada D meski sudah putus.
Baca juga: 3 Fakta Terbaru Seputar AGH, Terus Tutupi Kepala saat Datangi Kejari Jaksel hingga Nasibnya Kini
Tak cuma chat, kata Mellisa, AGH kerap mengirimkan fotonya kepada D.
"Padahal dilihat dari chat di HP anak korban, dari tanggal 25 Januari sampai dengan hari kejadian," kata Mellisa.
"Pelaku anak AG ini lah yang paling aktif chat, dari cari perhatian, ngadu ini itu, kirim foto tiap sebentar."
Karena itulah Mellisa kini curiga bukan AGH, melainkan D-lah yang menjadi korban pelecehan.
"Dari mana pelecehan itu? Yang mana! Kita juga bisa bilang, jangan-jangan anak korban yang dilecehkan!," tandasnya.
Keluarga D Batal Maafkan Mario Dandy
Pengurus GP Ansor, Jonathan Latumahina, menarik pengampunan yang diberikannya pada Mario Dandy Satriyo (20), pelaku penganiayaan terhadap putranya D (17).
Jonathan menyebut bahwa kata maafnya justru disalahgunakan oleh pihak Mario Dandy.
Pasalnya, pengampunan dari keluarga korban justru digunakan pihak Mario Dandy untuk meringankan hukuman yang akan diperolehnya.