TRIBUNWOW.COM - Heru Prasetiyo (23), pelaku mutilasi wanita berinisial AI (35) di penginapan Sleman, Yogyakarta mengaku menyesali perbuatannya.
Dilansir TribunWow.com, Heru mengaku ingin bertemu dengan orangtua korbannya secara langsung untuk meminta maaf.
Ia juga mengaku tega melakukan pembunuhan sadis tersebut lantaran sedang terdesak utang pinjaman online (pinjol).
Baca juga: Rencana Berantakan, Pelaku Mutilasi di Sleman Mudah Ditangkap Karena Ini, Pakar: Pelakunya Bodoh
Sebagaimana diketahui, Heru ditangkap di Temanggung, Jawa Tengah, sehari setelah penemuan jenazah, yakni pada Senin (21/3/2023).
Heru dibekuk tanpa adanya perlawanan dan langsung mengakui perbuatan yang dilakukannya seorang diri tersebut.
Kini saat dihadapkan di depan publik seperti dalam video yang diunggah akun Instagram Polda DIY @poldajogja Rabu (22/3/2023), Heru mengungkapkan penyesalannya.
"Saya sangat menyesal," ucap Heru.
Baca juga: Rencana Berantakan, Pelaku Mutilasi di Sleman Mudah Ditangkap Karena Ini, Pakar: Pelakunya Bodoh
Ia lantas menyatakan ingin meminta maaf langsung kepada keluarga korban yang telah tersakiti oleh perbuatannya tersebut.
"Saya pengen ketemu dengan keluarga, minta maaf dengan kelakuan saya yang seperti ini," lanjutnya.
Pemuda itu pun mengatakan bahwa dirinya melakukan pembunuhan lantaran ingin lepas dari lilitan pinjol.
Rencananya, Heru akan menjual motor milik korban untuk melunasi utang sebesar Rp 8 juta.
"Pengen lari dari pinjaman online. Melunasinya," tandasnya.
Sementara itu, ayah korban HP (64) mengaku sangat terpukul atas kematian tragis anaknya.
Ia pun berharap pelaku pembunuhan AI bisa mendapatkan hukuman setimpal berupa eksekusi mati.
"Sudah diberitahu (kalau pelaku tertangkap), harapannya bisa dihukum seberat-beratnya. Mati, nyawa dibalas nyawa," kata HP dikutip TribunJogja.com.
"Pembunuhannya sangat keji, tidak berperikemanusiaan, nggak cuma ditusuk, tapi dicacah," lanjutnya.
Adapun terkait kasus ini, pihak keluarga telah menyerahkan segala proses pada pihak Polda DIY.
"Semua (kasus) sudah kami serahkan ke Polda DIY," tandasnya.
Baca juga: Isi Surat Pelaku Mutilasi di Sleman, Hanya Punya Waktu 24 Jam: Kita Ketemu di Penjara atau Akhirat
Hubungan Pelaku dan Korban Mutilasi
Pihak kepolisian mengungkap hubungan antara Heru Prasetiyo (23) dengan korban AI (35) yang telah dibunuh dan dimutilasi di penginapan kawasan Sleman, Yogyakarta.
Dilansir TribunWow.com, dalam konferensi pers di Mapolda DIY, Rabu (22/3/2023), disebutkan bahwa keduanya tak memiliki hubungan asmara.
Namun rupanya korban dan pelaku sudah beberapa kali berkencan hingga berhubungan intim.
Baca juga: Viral Motif Pelaku Mutilasi Wanita di Penginapan Sleman, Sempat akan Buang Bagian Tubuh ke Toilet
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Neredy Irwansyah Putra, menuturkan bahwa Heru baru sekitar 5 bulan kenal AI dari media sosial Facebook.
"Itu dimulai dari perkenalan lewat facebook di bulan November 2022 lalu," kata Nuredy dikutip TribunJogja.com.
"(Mereka) sudah beberapa kali ketemu dan beberapa kali korban dan tersangka berhubungan intim."
Baca juga: Aksi Mengejutkan Pelaku Mutilasi di Sleman Diungkap Tim Forensik, Pelan-pelan Potong Tubuh Korban
Namun rupanya, Heru dan AI belum sempat melakukan hubungan intim pada saat pembunuhan terjadi.
Pasalnya, saat AI sedang lengah dan hendak membuka bajunya, Heru langsung memukul dan langsung mengeksekusi korbannya.
Padahal menurut saksi, keduanya terlihat seperti pasangan harmonis kala itu.
"Berdasarkan informasi dan keterangan saksi di lokasi, bahwasanya pelaku dan korban itu sekitar pukul 15.00 masuk ke kamar tersebut," ujar Nuredy.
"Tanpa ada cekcok atau perkelahian dan segala macam. Keterangan saksi mengatakan cukup harmonis masuk ke dalam kamar tersebut di sekitar pukul 15.00 WIB di hari Sabtu."
Hingga pada Minggu (20/3/2023), AI ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar mandi penginapan tersebut.
Jasadnya ditemukan dalam kondisi terpotong menjadi 62 bagian.
"Hasil keterangan dari tersangka bahwasanya belum sempat dilakukan hubungan badan. Namun pada saat korban membuka baju dan dalam keadaan lengah, (korban) langsung dipukul kepala bagian belakang kemudian lumpuh dan dilakukan eksekusi," lanjut Nuredy.
Di sisi lain, ayah korban, HP (64), mengklaim anaknya telah memiliki pasangan dan akan segera menikah.
Rencananya, AI akan dilamar sang kekasih seusai Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Nahas, sebelum dilamar dan resmi menikah, maut lebih dulu menjemput AI.
"Rencananya mau menikah, habis Lebaran orangtua laki-laki mau ke sini. Nembung (melamar) istilahnya," ungkap HP, dikutip dari kompas.com.
HP mengaku sempat bertemu calon suami AI meski tak lama.
Karena tak terlalu dekat, HP pun belum mengabarkan kematian AI pada sang calon suami.
Ia mengaku tak memiliki nomor handphone calon suami AI.(TribunWow.com)