Terkini Nasional

BKKBN dan Tribun Network Gelorakan Kampanye Cukup Dua Telur Semesta Mencegah Stunting

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo (keempat kanan) bersama CEO Tribun Network, Dahlan Dahi (keempat kiri) menunjukkan berkas Kick Off Semesta Mencegah Stunting #CukupDuaTelur disaksikan Kepala BPIP, Yudian Wahyudi (kedua kiri), Anggota Komisi IX DPR RI yang juga Kakak Asuh Anak Stunting, Krisdayanti (ketiga kanan), Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos dan Bakti TNI, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya (ketiga kiri), Ketua Harian II Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Martinus Johnnie Sugiarto (

Hasto bertutur untuk mencegah stunting harus menyentuh sebabnya ada faktor jauh, menengah, dan dekat sekali. Faktor jauh contohnya lingkungan, sanitasi, jamban dan daerah yang kumuh.

Lingkungan yang tidak bersih ini membuat timbulnya penyakit TBC sehingga tumbuh kembang anak terganggu.

“Contoh menengah adalah tidak melakukan program keluarga berencana (KB) terlalu muda atau terlalu tua masih pengin hamil,” ungkap Hasto.

Hasto mengingatkan bahwa puncak kejayaan biologis adalah usia 32 tahun.

“Begitu 35 tahun pengen hamil sama saja sudah menua tiga tahun, ibarat pohon sudah tua ingin berbuah,” katanya. Lalu, faktor paling dekat yakni makanan pentingnya protein hewani, obat vitamin, tablet tambah darah, ikan, dan telur. “Itu yang harus disentuh tiga faktor untuk mencegah stunting,” kata Hasto.

Pekerjaan Mulia

CEO Tribun Network, Dahlan Dahi memberikan sambutan dalam acara Kick Off Semesta Mencegah Stunting #CukupDuaTelur di Studio Kompas TV, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023). BKKBN bekerja sama dengan Tribun Network menggelar program "Semesta Mencegah Stunting" dengan kampanye #CukupDuaTelur akan disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia untuk mensukseskan program cegah stunting di Indonesia. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

CEO Tribun Network Dahlan Dahi menceritakan betapa mulianya pekerjaan mengurus permasalahan stunting (gizi kronis).

Dahlan menyadari pentingnya penanggulangan stunting saat Tribun Banten berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Saya belajar saat kami menggelar acara bersama BKKBN kemudian saya paham bahwa ini luar biasa. Ini pekerjaan yang sungguh-sungguh mulia," ujarnya.

Sejak itu, Tribun Network ingin terlibat langsung untuk menekan prevalensi stunting yang mencapai 40 juta orang.

"Kita tidak seperti tentara yang dibekali senjata tetapi kita punya wartawan di 320 kota dan mereka punya teman, temannya tentara, temannya BKKBN, temannya pengusaha, temannya tokoh agama, dan bagaimana kalau stunting ini kita gerakkan," tutur Dahlan yang juga Chief Digital Officer (CDO) Kompas Gramedia.

Dahlan menilai stunting bukan sesuatu yang familiar di khalayak umum. Sehingga istilah stunting ini perlu untuk digelorakan oleh generasi muda agar angka prevalensi bisa terus ditekan. Dirinya berharap postingan terkait stunting yang tadinya dianggap tidak keren, ke depan menjadi sangat keren.

"Dengan kalian (generasi muda) menggelorakan persoalan stunting ini berarti kalian menyelamatkan generasi bangsa Indonesia," urai Dahlan.

Menurutnya, ide dua anak cukup sudah digaungkan dari era Soekarno sejak tahun 1970-an. Dan saat ini menjadi tanggung jawab generasi muda untuk melanjutkan pembatasan kelahiran.

"Gerakan tahun 1970 itu sukses, kalau tidak sukses maka Indonesia mungkin sudah punya populasi 500 juta penduduk," ucap Dahlan.

Halaman
1234