Pilpres 2024

Hashim Djojohadikusumo Sebut Kemiripan Prabowo Subianto dan Jokowi Sudah Ada sejak Tahun 2013

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto kiri: Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri acara deklarasi relawan Prabowo Mania 08 pada Minggu (12/3/2023). Foto kanan: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai menerima Wing Kehormatan Penerbang TNI AU setelah menjajal terbang menggunakan pesawat F-16 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).

Rocky menduga justru Jokowi lah yang akan menentukan siapa sosok yang akan mendampingi Prabowo di Pilpres 2024 nanti.

"Artinya tunggu lah, nanti Pak Jokowi mungkin akan beri tahu siapa," kata Rocky.

"Kira-kira begitu maksudnya," ujar dia.

Sebagai informasi, pernyataan Prabowo soal Cawapres disampaikan saat momen Hari Ulang Tahun ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra pada Senin (6/2/2023).

Kala itu Prabowo menyatakan bahwa dirinya sendiri belum tahu siapa sosok yang akan menjadi cawapresnya.

Prabowo diketahui juga sempat memuji Jokowi dalam acara HUT ke-15 Partai Gerindra.

Dikutip TribunWow dari YouTube Tribunnews, saat memberikan pujian, Prabowo Subianto menegaskan dirinya sama sekali tidak ada niat untuk menjilat Jokowi.

Awalnya Prabowo Subianto menjelaskan bagaimana, dirinya merasakan keberhasilan pemerintahan Indonesia saat ini setelah bergabung ke kabinet Presiden Jokowi.

"Saya menjadi saksi, saya melihat betapa Beliau bekerja keras untuk cita-cita yang sama dengan cita-cita kita," ujar Prabowo.

Prabowo Subianto menerangkan, Jokowi telah memberikan bukti nyata keberhasilan pemerintahannya.

Prabowo Subianto kemudian mengungkit masa-masa terjadinya puncak pandemi Covid-19.

"Saya juga saksi presiden kita ditekan oleh WHO, oleh (negara) tetangga-tetangga kita untuk lockdown total," kata Prabowo.

Menurut cerita Prabowo, tekanan juga datang dari berbagai pihak lain untuk menerapkan kebijakan lockdown total.

Namun dengan pertimbangan rakyat miskin dan para pekerja harian, Jokowi akhirnya mengambil kebijakan untuk tidak menerapkan lockdown total.

"Saya harus akui, saya jenderal, saya ikut berkali-kali dalam aksi-aksi pertempuran, saya melihat pemimpin yang bisa ambil keputusan dan pemimpin yang tidak bisa ambil keputusan," kata Prabowo.

"Beliau (Jokowi) adalah pemimpin yang bisa ambil keputusan dan keputusannya berani."

Prabowo menegaskan bahwa harus diakui keberanian Jokowi dalam mengambil keputusan.

"Bukan saya menjilat, tidak. Saya hanya mau mengatakan kalau pemimpin kita benar, kita harus akui benar," tegasnya.(TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait