Liga 1

Deretan Protes soal Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi: Persib, Persis dan Borneo FC Paling Vokal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marc Klok (kiri) pada postingan Instagram @marcklok pada 17 Agustus 2021 dan Ezra Walian pada postingan Instagram @ezrawalian pada 17 Agustus 2021. Momen naturalisasi Marc Klok dan Ezra Walian.

TRIBUNWOW.COM - Beberapa pemain naturalisasi turut memberikan suaranya soal wacana adanya pembatasan pemain naturalisasi, tiga pemain dari tiga klub yakni Persib Bandung, Persis Solo dan Borneo FC paling vokal.

Dilansir TribunWow.com, munculnya draft pembahasan regulasi soal pembatasan pemain naturalisasi menarik banyak atensi para pemain sepak bola di Indonesia.

Terutama para pemain naturalisasi yang merasa dirugikan dengan wacana adanya regulasi pembatasan pemain naturalisasi dalam satu klub di Liga 1 2022/2023.

Rencananya, pembatasan kuota pemain naturalisasi per klub di Liga 1 musim depan akan dibuat maksimal 2 pemain.

Baca juga: Tolak Keras Pembatasan Pemain Naturalisasi, Gelandang Persib Bandung Tekankan Sila ke-5 Pancasila

Sedangkan di gelaran Liga 2 2023/2024 bakal dicetuskan satu pemain per tim.

Di sisi lain, sejauh ini sudah ada lima pemain yang telah buka suara melakukan protes keras maupun sindiran yang ditujukan kepada para pemangku kebijakan di PSSI.

Lantas, siapa deretan pemain yang turut angkat bicara soal penolakan regulasi pembatasan pemain naturalisasi di gelaran Liga 1 2023/2024?

1. Irfan Bachdim (Persis Solo)

Terkini, pemain Persis Solo, Irfan Bachdim turut angkat bicara soal pendapatnya terkait wacana kebijakan pemain naturalisasi.

Dalam unggahannya di Instagram pribadi @ibachdim Selasa (7/3/2023), Irfan Bachdim turut menyuarakan protes kerasnya terhadap wacana regulasi pembatasan pemain naturalisasi.

Menurut winger Persis Solo tersebut, adanya wacana regulasi pembatasan naturalisasi sangat disayangkan karena sejatinya pemain tersebut sudah memilih menjadi Warga Negara Indonesia.

Hal itu berarti, secara hak, mereka juga mendapatkan perlakuan yang sama dengan masyarakat Indonesia pada umumnya.

"Sekarang saya akan berbicara tentang peraturan yang mungkin akan terjadi di liga kita musim depan.

Mungkin ada orang seperti saya yang berdarah Indonesia dan sangat bangga menjadi orang Indonesia. Kenapa kita berbeda sekarang?

Kemudian ada pemain yang menikah dengan perempuan Indonesia dan punya anak Indonesia, kenapa mereka berbeda?

Mungkin ada pemain yang sudah lama tinggal di Indonesia dan mencintai negara kita, membantu sepak bola kita, dan diberikan paspor Indonesia, kenapa mereka berbeda?

Kita semua yang lahir dan besar di dalam atau di luar Indonesia dan memiliki paspor Indonesia adalah orang Indonesia!," tulis pernyataan Irfan Bachdim soal wacana regulasi pembatasan pemain naturalisasi.

Meski turut menyuarakan suaranya terkait penolakan wacana regulasi pemain naturalisasi, namun sejatinya, Irfan Bachdim bukan lah termasuk pemain naturalisasi.

Mengingat pemain kelahiran Belanda itu sudah memutuskan mengikuti kewarganegaraan Indonesia sejak berusia 18 tahun.

Sehingga statusnya bukan pemain naturalisasi melainkan pemain keturunan Indonesia-Belanda.

Baca juga: Persis Solo Takluk 2-3 dari PSM Makassar, Pasoepati Tetap Legowo namun Beri Kritik Pedas Sektor Ini

2. Marc Klok (Persib Bandung)

Pemain kedua yang turut menyuarakan dengan vokal protes kerasnya terhadapa wacana regulasi pemain naturalisasi adalah gelandang Persib Bandung, Marc Klok.

Dalam unggahannya, Marc Klok mencurahkan pendapatnya soal regulasi tersebut yang ia anggap merupakan bentuk diskrimanasi bagi para pemain naturalisasi di Liga 1.

"Kami WNI, dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama, namun kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturaliasasi, kami memilih Indonesia karena kami mencintai negara ini dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas sepakbola di sini.

Kami harap liga yang ramah bagi semua pemain, terlepas dari asal merekla dan latar belakang mereka," tulis Marc Klok.

Terkini, Marc Klok kembali  dengan tegas menyuarakan penolakannya terhadap regulasi pemain naturalisasi yang diwacanakan.

Dalam rencananya, regulasi tersebut bakal mematok kuota dua pemain naturalisasi untuk satu klub yang berkompetisi di Liga 1.

Menurut pandangan gelandang Persib Bandung tersebut, regulasi pemain naturalisasi bakal mencederai sila kelima Pancasila.

“Kamu lihat Pancasila juga nomor lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan aturan ini saya pikir tidak ada keadilan,” ujar Klok dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.

“Mereka diskriminasi antara orang Indonesia asli dan orang Indonesia baru, seharusnya kita semua sama, orang Indonesia,” paparnya. 

Bagi Klok, saat ini adalah momen yang tepat untuk menyuarakan dengan lantang penolakan regulasi soal pemain naturalisasi yang memang belum disahkan dan baru sebatas wacana.

“Karena aturan ini belum fixed (resmi), saya pikir ini adalah waktu kami buat buka suara, kalau nanti sudah fiixed, kami sudah terlambat untuk bicara,” ucapnya lagi.

Mantan gelandang PSM Makassar dan Persija Jakarta itu berharap agar para pemangku kebijakan dapat kembali meninjau ulang regulasi tersebut.

Karena menurutnya, aturan pembatasan pemain naturalisasi tidak benar dan tidak bisa diterapkan di sepak bola Indonesia.

"Semoga setelah kita bicara, 'Hei, pemain ini ada benar', mungkin kami bisa membuka pikiran orang-orang di sana,” papar Klok.  Ia menegaskan, aturan ini tidak benar dan tak perlu diberlakukan dalam sepak bola Indonesia. 

“Ya pasti dihilangkan untuk saya ini aturan, sangat tidak benar atau tidak usah. Harapan saya hilang,”  jelas Klok.

Protes dua pemain naturalisasi Persib Bandung, Marc Klok (kiri) dan Victor Igbonefo (kanan) setelah PSSI mengusulkan regulasi baru untuk Liga 1 2023/2024. (Instagram story @marcklok @vicshaga)

Baca juga: Marc Klok Protes soal Aturan Naturalisasi, Suporter Persib Bandung Beri Komentar dan Serang PSSI

3. Victor Igbonefo (Persib Bandung)

Pemain ketiga yang turut melakukan protes terhadap adanya wacana regulasi pemain naturalisasi untuk klub Liga 1 musim depan adalah bek senior Persib Bandung, Victor Igbonefo.

Berbeda dengan rekannya di Persib Bandung, Marc Klok, Victor Igbonefo turut menyuarakan pandangannya dengan cara memberikan sindiran.

Pemain berdarah Nigeria tersebut melakukan sindiran kepada pemangku kebijakan, PSSI, dengan membandingkan statusnya kala memperkuat Timnas Indonesia dan bermain di Liga 1.

Unggahan itu terlihat pada Instagram Story Victor Igbonefo belum lama ini.

"Kalo main untuk TIMNAS, kita orang Indonesia, saat main di Liga Kita orang "Naturalisasi"," tulis ketiganya.

4. Stefano Lilipaly (Borneo FC)

Setali tiga uang dengan Victor Igbonefo, winger milik Borneo FC, Stefano Lilipaly memilih cara serupa untuk menyuarakan protes kerasnya terhadap wacana regulasi pemain naturalisasi.

Stefano Lilipaly memberikan sindiran dengan mencuplik draft skema aturan regulasi yang sudah beredar luas dengan menambahkan caption bernada sindiran.

Sindiran yang digunakan juga sama dengan apa yang dituliskan oleh Victor Igbonefo.

"Kalo main untuk TIMNAS, kita orang Indonesia, saat main di Liga Kita orang "Naturalisasi"," tulis Lilipaly.

5. Diego Michiels (Borneo FC)

Kompak dengan Stefano Lilipaly dan Victor Igbonefo, kapten Borneo FC, Diego Michiels juga melakukan hal yang sama.

Diego Michiels mencuplik highlight tentang draft regulasi pembatasan pemain naturalisasi dan mengunggahnya di media sosial.

Tak lupa, nada sindiran yang sama juga turut dituliskan oleh mantan bek Arema FC tersebut.

"Kalo main untuk TIMNAS, kita orang Indonesia, saat main di Liga Kita orang "Naturalisasi"," tulis Diego Michiels.

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Terkait