"Bagi orang tua yang ingin mendorong anaknya ke situ, dia akan disiapkan dengan baik menjadi pemimpin masa depan," ujar Viktor, Selasa (28/2/2023).
"Yang tidak mau tidak dipaksa, monggo geser kasih keluar anaknya."
Viktor menyampaikan, jam masuk sekolah yang lebih pagi ini akan memperbesa kemungkinan para murid di NTT masuk ke perguruan tinggi favorit.
Selain kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi, Viktor juga akan bekerja sama dengan sebuah lembaga yang akan membantu para murid masuk ke perguruan tinggi unggulan.
Viktor menegaskan dirinya tak akan mencabut kebijakan ini meskipun panen kritik.
Kepala Sekolah SMAN 6 Kupang, Hendrikus Hati menyebut kebijakan yang diambil oleh sang gubernur memiliki pengaruh baik untuk meningkatkan kedisiplinan murid dan guru.
"Saya sudah melakuan sosialisasi dengan teman-teman guru dan para murid SMA Negeri 6 untuk menjalankan dan melaksanakan aturan yang ditetapkan oleh Bapak Gubernur."
"Memang semuanya terima. Karena motivasi kita adalah supaya disiplin bisa digenjot karena tanpa disiplin tidak akan bisa menjadi baik," kata Hendrikus, Senin (27/2/2023).
"Kalau kita lihat prospek ke depannya, kalau siswa-siswi dapat dukungan dari orang tua pasti bisa dilakukan. Karena tugas kami sebagai guru dan sekolah, kalau itu baik bagi anak-anak sekolah dalam hal untuk meningkatkan prestasi mereka, tentunya kami sangat mendukung," tuturnya.
Hendrikus juga meyakini bahwa berdasarkan pengalaman, belajar di pagi hari memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan belajar di siang hari.
Seorang murid SMAN 6 bernama Ibe mengaku akan sulit beradaptasi dengan jadwal baru masuk sekolah pukul 05.00 Wita.
"Saya rasa aturan ini memang agak berat juga karena jam sekolah yang terlalu pagi sekali. Apalagi dari kebiasaan kami jam 6 baru ke Sekolah."
"Tetapi saya rasa, hanya masalah kebiasaan saja. Memang kalau pas pertama begini agak susah. Tetapi kalau lama-lama pasti sudah terbiasa," ungkap Ibe.
Baca juga: Belajar dari Viral Kasus Mario Dandy, Sri Mulyani Optimis Kemenkeu Bisa Dipercaya Masyarakat
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi meyakini kebijakan yang diambil oleh Gubernur NTT merupakan langkah tepat untuk meningkatkan kedisiplinan.
"Kami ingin menata wajah baru pendidikan di NTT melalui program ini yakni dengan kedisiplinan, habitat belajat baru serta program baru," ungkap Linus.