TRIBUNWOW.COM - Para petinggi Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) tampaknya memiliki pendapat berbeda soal dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dilansir TribunWow.com, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya merespons dukungan pada kadernya tersebut dengan sindiran.
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, justru menilai dukungan tersebut adalah hal yang wajar.
Baca juga: Dikecam PDIP, PAN Bela Diri seusai Dituding Serobot Ganjar Pranowo: Harusnya Bangga Dong
Ditemui di kediamannya, kawasan Pucang Sawit, Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/3/2023), Rudy menilai dukungan tersebut justru menunjukkan bahwa PDIP berhasil melakukan kaderisasi dengan baik.
"Dukungan itu sah-sah saja ya, karena PAN sendiri kan tidak bisa mencalonkan. Kedua tentunya ini bagian dari sebuah pengaderan yang berhasil," terang Rudy dikutip Kompas.com.
Menurut Rudy, sikap PAN hanya sebatas dukungan dan bukan bermaksud untuk mengusung atau menyerobot kader milik PDIP.
"Didukung oleh partai-partai lain, didukung loh, bukan mengusung. Ya didukung oleh partai lain, sehingga kader PDI Perjuangan itu dinilai baik dan punya potensi untuk memimpin negara kesatuan Republik Indonesia," imbuhnya.
Baca juga: PDIP Meradang, Erick Thohir Buka Suara soal PAN Ingin Pasangkan dengan Ganjar Pranowo: Itu Apresiasi
Alih-alih kebakaran jenggot, PDIP seharusnya menanggapi dengan baik karena dukungan tersebut secara tak langsung adalah apresiasi untuk pihaknya.
Yang terpenting adalah tercapainya tujuan partai untuk berkontribusi demi kesejahteraan rakyat.
"Menurut saya itu hal yang positif bagi PDI Perjuangan karena kadernya dinilai layak dan pantas untuk memimpin Republik Indonesia yang sama-sama kita cintai," kata Rudy.
"Sehingga kalau dengan bicara masalah dukung mendukung menurut saya sah-sah saja dan teman-teman (PDIP) tidak perlu kebakaran jenggot. Upaya kita ini berjuang bersama-sama untuk meraih sebuah kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat bukan kesejahteraan dirinya sendiri," imbuhnya.
Sementara itu, Hasto sebelumnya justru memberikan respons negatif atas dukungan PAN terhadap Ganjar.
"Banyak partai yang tidak percaya diri untuk melakukan pelembagaan dan kemudian membangun kaderisasi dari internal partai," kata Hasto dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (3/3/2023).
Menurut Hasto, kurangnya kemampuan untuk membangun kaderisasi dari internal partai, membuat PAN mengambil jalan pintas dengan mendukung kader partai lain.
Selain itu, dukungan tersebut dinilai sarat dengan tujuan politik untuk meningkatkan elektoral partai.
"Sehingga banyak motif untuk mencalonkan seseorang dalam demokrasi elektoral itu, ada motif untuk mendongkrak elektoral partai tersebut. Ada motif sebagai jalan pintas karena tidak melakukan kaderisasi di internal partai dan bagi PDIP itu menyentuh aspek etika politik," imbuhnya.
Baca juga: Buntut Dukung Ganjar Pranowo Nyapres, PAN Dituding Cari Keuntungan, Pengamat: Apa Sudah Izin PDIP?
Pembelaan PAN
Partai Amanat Nasional (PAN) dituding menyerobot kader PDIP setelah menyatakan dukungannya pada Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kandidat Capres 2024.
Dilansir TribunWow.com, PAN bahkan ramai memasang Ganjar dengan menteri BUMN Erick Thohir.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN Fikri Yasin menilai PDIP seharusnya merasa bangga alih-alih meradang.
Baca juga: Tampak Semringah, Berikut Respons Ganjar Pranowo soal Namanya Kembali Puncaki Survei Litbang Kompas
Pernyataan ini disampaikannya saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/2/2023).
Ketimbang merasa diserobot, Fikri menilai PDIP seharusnya menyambut positif jika kadernya mendapat dukungan.
"Kita bilang orang yang punya kader itu harusnya bangga dong," kata Fikri dikutip Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: Sebut Erick Thohir Cocok Dipasangkan dengan Ganjar Pranowo, Pengamat: Cawapres Paling Tepat
Ia juga membantah tudingan bahwa pihaknya telah menyerobot Ganjar.
Pasalnya, PAN hanya sebatas memberi dukungan, bukannya mendaftarkan Ganjar di KPU sebagai kandidat capres dari pihaknya.
"Yang enggak boleh itu, kami (PAN) daftarkan (Ganjar sebagai capres) di KPU, tiba-tiba enggak ada izin, itu pelanggaran," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Sadarestuwati menanggapi negatif isu Ganjar akan dicalonkan bersama Erick.
Ia mengingatkan agar PAN mengedepankan etika politik terkait kader partai lain.
"Seperti yang pernah saya sampaikan, bahwa etika politik sangat penting dan harus dikedepankan," tegas Sadarestuwati dikutip Tribunnews.com.
"Jangan sampai main serobot, apalagi Pak Ganjar sampai saat ini masih kader dan petugas partai PDIP," tandasnya.
Adapun sinyal pemasangan Ganjar dan Erick tersebut sempat beberapa kali diangkat oleh PAN.
Bahkan, dalam Rakornas PAN yang digelar di Semarang pada Minggu (26/2/2023), Zulkifli Hasan sempat memberikan sinyal melalui sebuah pantun.
"Jalan-jalan ke Simpang Lima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, insyaallah Indonesia tambah jaya," kata Zulkifli Hasan dikutip Tribunnews.com.(TribunWow.com/Via)